Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka proyeksi produksi beras nasional sebesar 31,63 juta ton di tahun 2020. Angka ini naik tipis dari total produksi di tahun sebelumnya yang mencapai 31,31 juta ton.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan total konsumsi beras nasional diperkirakan mencapai 29,37 juta ton pada tahun 2020. Dengan begitu ada surplus sekitar 2,26 juta ton di tahun ini.
"Dengan melakukan konversi dari GKG ke produksi beras, maka 2020 ini produksi beras kita diperkirakan akan sebesar 31,63 juta ton. Meningkat 1% dibandingkan produksi beras tahun lalu," kata Suhariyanto dalam video conference, Jakarta, Kamis (15/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhariyanto menjelaskan, angka proyeksi ini didapat berdasarkan perhitungan dengan metode kerangka sampel area (KSA) dan konsumsi beras per kapita.
Kenaikan produksi jumlah beras ini juga sudah memasukkan angka proyeksi di bulan Oktober, November, dan Desember 2020. Proyeksi peningkatan produksi beras juga sejalan dengan adanya tambahan panen di beberapa provinsi sentra produksi seperti Jawa Timur, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
"Kita berharap, ke depan produksi beras makin meningkat sehingga cadangan pangan cukup," jelasnya.
Pria yang akrab disapa Kecuk ini menyebut, pemerintah tetap harus mengantisipasi adanya fenomena La Nina seperti yang sudah disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Pada tahun ini produksi beras sebesar 31,63 juta ton dengan catatan posisi Oktober, November, Desember baru potensi. Realisasi sangat tergantung pada cuaca. Sentra produksi beras terpusat di beberapa provinsi sehingga distribusi antar provinsi punya peranan penting untuk jaga pasokan pangan," ungkapnya.