Tips Manjur Buat Pengusaha di Tengah Pandemi dan Resesi

Tips Manjur Buat Pengusaha di Tengah Pandemi dan Resesi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 18 Okt 2020 10:10 WIB
tourist budget for holidays in Indonesia. favorable exchange rates for the dollar to Indonesian rupees.
Foto: iStock
Jakarta -

Krisis global akibat pandemi COVID-19 adalah hal yang tak bisa dihindari. Hal ini karena pembatasan pergerakan manusia memang sangat menekan perekonomian di seluruh dunia.

Karena itu pengusaha diminta harus melakukan adaptasi agar bisa bertahan di krisis saat pandemi. Apa saja ya yang harus dilakukan? Berikut berita selengkapnya:

Tim PricewaterhouseCopppr (PwC ) telah menyusun lima poin untuk memastikan agar bisnis tidak terpengaruh oleh krisis global berikutnya yang saat ini dipengaruhi oleh pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip World Economic Forum, Sabtu (17/10/2020), disebutkan jangan pernah menganggap robot dan teknologi sebagai musuh. Teknologi disebutkan akan membantu bisnis untuk bertahan dari ancaman krisis.

Pengusaha harus mengamati kondisi pandemi secara lengkap mulai dari dampak sampai prediksi ke depan. Perusahaan juga harus melihat seluruh bagian bisnis mulai dari kondisi pegawai hingga supplier rekanan. Hal ini dapat digunakan untuk rencana jangka panjang dan menciptakan peluang baru jika terjadi krisis di masa depan.

ADVERTISEMENT

Jadikan teknologi sebagai pegangan baru. Hal ini karena manusia dan mesin harus terus berkolaborasi untuk menciptakan pekerjaan yang efisien.

Perusahaan harus mampu meningkatkan pengolahan data. Artificial Inteligence berperan penting untuk membantu manusia menganalisis data yang dihasilkan oleh teknologi.

Membangun kepercayaan dalam penggunaan data. Maksudnya, konsumen harus merasa yakin jika data mereka aman di tangan anda.

Perusahaan juga harus meminimalisir ketakutan terhadap kemungkinan gagal yang akan dialami ke depannya.

"Jika gagal maka segera ulangi pekerjaan anda. Lakukan inovasi baru dan berubahlah maka ada potensi keuntungan besar dan tidak boleh takut gagal," kata PwC.

Laporan di Forum Ekonomi Dunia bertajuk Data Science in the New Economy menyebut jika pada 2022 pekerja manusia akan mengarah ke proses otomatis dan membagi beban kerja dengan teknologi. Hal ini justru akan menciptakan peranan baru bagi manusia yang berkolaborasi dengan teknologi.




(kil/zlf)

Hide Ads