Tito Ungkap Ulah Mafia yang Bikin Harga Pangan Mahal

Tito Ungkap Ulah Mafia yang Bikin Harga Pangan Mahal

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 22 Okt 2020 19:50 WIB
Mendagri Tito Karnavian dalam acara peluncuran gerakan 2 juta masker di Depok (dok. Kemendagri)
Foto: Mendagri Tito Karnavian dalam acara peluncuran gerakan 2 juta masker di Depok (dok. Kemendagri)
Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkap kemungkinan adanya peran mafia di balik mahalnya harga pangan.

Tito menjelaskan sebenarnya ada dua penyebab utama dari tingginya harga pangan. Pertama, masalah suplai yang bisa diatasi dengan meminta tambahan suplai dari daerah atau pemerintah pusat untuk kemudian dilakukan impor. Nah yang kedua ini, permasalahan distribusi yang bisa terjadi karena adanya campur tangan mafia pangan.

"Kalau seandainya yang bermasalah distribusinya, bisa terjadi karena ada mafia pangan. Mereka menumpuk barang supaya langka, begitu sudah langka, harga menjadi naik baru dia lempar barangnya," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2020 melalui teleconference, Kamis (22/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengatasi mafia pangan itu, kata Tito, diperlukan kerja sama dengan penegak hukum. Pemerintah sendiri telah membentuk tim pengendalian inflasi daerah (TPID) yang bekerja sama dengan Satgas Pangan di masing-masing daerah. Harapannya, bila ada bahan pangan yang mengalami kenaikan harga, bisa langsung diketahui penyebabnya.

"Begitu terjadi ada 1 saja yang naik, itu yang saya lakukan pada waktu Kapolri. Satu saja yang naik itu langsung di cek ini supply-nya yang kurang atau distribusinya yang bermasalah," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, dia meminta agar Pemda memberikan perhatian dengan diberikan anggaran khusus untuk tim pengendali inflasi daerah tersebut. Dengan begitu harapannya agar tim bisa bekerja lebih maksimal.

"Mohon tolong tim satgas TPID di daerah masing-masing ini dianggarkan, mereka diberikan perhatian. Paham bahwa bapak-bapak kepala daerah semua sibuk, semua banyak sekali persoalan, ada pilkada, ada demo, ini ada macam-macam lah pendapatan yang berkurang," pintanya.

(dna/dna)

Hide Ads