Biaya umrah pada masa pandemi ini bakal mengalami penyesuaian. Umrah untuk internasional sendiri rencananya dibuka pada 1 November 2020 mendatang.
Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelanggara Haji dan Umrah (Amphuri) Firman M Nur mengatakan, penyesuaian harga ini karena adanya penerapan protokol kesehatan di Indonesia maupun Arab Saudi.
"Biaya-biaya di luar kesepakatan awal untuk memenuhi protokol pencegah COVID-19, baik kebijakan dibebankan dalam negeri mungkin di karantina Indonesia ada PCR, swab segala macam," katanya dalam Media Visit Trans Media, Kamis (22/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyesuaian ini juga imbas dari penyesuaian penggunaan transportasi. Sebab, ada ketentuan batas jumlah orang.
"Atau juga kesesuaian harga, kenapa, karena okupansi akibat protokol ini berubah. Pesawat berubah 70% tidak pernah 100%. Bus untuk perjalanan darat juga kapasitasnya juga dikurangi dari 45 menjadi 25 maksimal," katanya.
Bukan hanya itu, yang saat ini sedang dalam pembahasan asosiasi ialah penyesuaian biaya dari penginapan.
"Okupansi dalam satu kamar, informasi yang kami terima saat ini hanya bisa single atau double maksimal. Padahal orang Indonesia kalau pergi umrah sukanya ngumpul," ujarnya.
Penyesuaian ini berlaku untuk calon jamaah yang sudah mendaftar ataupun baru. Dia bilang, jamaah yang tertunda akan mendapat prioritas keberangkatan.
Meski begitu, ia tidak menyebut penyesuaian ini ialah kenaikan biaya umrah.
"Kami tidak menyebut kenaikan InsyaAllah tidak naik, tapi harus disesuaikan karena kebutuhannya juga berbeda," ujarnya.
"Kita belum ada gambaran atas penyesuaian karena kebijakan tersebut belum keluar semuanya. Bahkan kami sendiri, perusahaan kami sendiri belum mengeluarkan harga baru," ungkapnya.