Sederet Supermarket Arab Boikot Produk Prancis, Ini Daftarnya

Sederet Supermarket Arab Boikot Produk Prancis, Ini Daftarnya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 27 Okt 2020 10:02 WIB
Close-up view of hands in rubber gloves pushing shopping carts in front of supermarket.
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Kerkez
Jakarta -

Buntut dari pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron, perusahaan-perusahaan Arab berbondong-bondong memboikot produk Prancis dari supermarket.

Lalu, perusahaan mana saja yang memboikot produk Prancis?

Dilansir Aljazeera, Selasa (27/10/2020), di Kuwait sudah ada perusahaan yang memboikot produk Prancis. Ketua dan anggota dewan direksi Al-Naeem Cooperative Society (Perkumpulan Koperasi Al-Naeem) memutuskan untuk menarik semua produk Prancis dan mengeluarkannya dari rak supermarket.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah ini juga diikuti oleh Asosiasi Dahiyat al-Thuhr mereka juga memutuskan memboikot produk Prancis di toko-tokonya.

"Berdasarkan posisi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan dukungannya terhadap kartun ofensif terhadap nabi tercinta kami, kami memutuskan untuk menghapus semua produk Prancis dari pasar dan cabang sampai pemberitahuan lebih lanjut," bunyi pernyataan Dahiyat al-Thuhr.

ADVERTISEMENT

Kemudian di Qatar, ada perusahaan Wajbah Dairy mengumumkan boikot produk Prancis dan berjanji untuk memberikan alternatif. Langkah itu juga dilakukan Al Meera Consumer Goods Company pada setiap tokonya di Qatar.

"Kami telah segera menarik produk Prancis dari rak kami hingga pemberitahuan lebih lanjut," bunyi pernyataan Wajbah Dairy lewat Twitter.

"Kami menegaskan bahwa sebagai perusahaan nasional, kami bekerja sesuai dengan visi yang sejalan dengan agama kami yang benar, adat istiadat dan tradisi kami yang mapan, dan dengan cara yang melayani negara dan keyakinan kami serta memenuhi aspirasi pelanggan kami," bunyi pernyataan lebih lanjut.

Sebagai informasi, Macron beberapa waktu lalu baru saja mengeluarkan pernyataan kontroversial soal Islam. Dia menyinggung Islam sebagai agama berada dalam situasi krisis di seluruh dunia.

Bahkan, Macron awal bulan ini berjanji melawan kelompok Islam yang separatis, dan menurutnya mengancam. Dia pun akan mengambil kendali beberapa komunitas muslim di Prancis.

Tagar di sosial media seperti #BoycottFrenchProducts dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab #ExceptGodsMessenger juga menggema dan menjadi tren di berbagai negara di semenanjung Arab. Mulai dari Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Aljazair, Yordania, Arab Saudi, dan Turki.

(ara/ara)

Hide Ads