Ada pula berita tentang pengusaha yang pintar 'menyulap' modal Rp 4 juta menjadi omzet senilai Rp 219 miliar. Pengin tahu informasi lengkapnya? Buruan baca berita terpopuler detikFinance berikut ini. Langsung klik halaman selanjutnya.
Tan Siok Tjien, istri dari almarhum pendiri PT Gudang Garam Tbk, Surya Wonowidjojo, hari ini telah meninggal dunia. Mendiang Tan Siok Tjien menutup usia di umur 91 tahun.
Dari keterangan resmi keluarga Wonowidjojo, almarhumah dijelaskan menutup usianya pada Minggu 25 Oktober di Kediri, Jawa Timur.
Keluarga pun telah melakukan pemakaman pada Selasa 27 Oktober lalu di kompleks makam keluarga yang berada di pabrik Gudang Garam.
"Sepanjang hidup, almarhumah telah memberikan teladan terbaik tentang nilai-nilai perusahaan yang terus dilestarikan hingga kini. Sebagaimana yang telah dicontohkan pula oleh pendiri perusahaan Bapak Surya Wonowidjojo," bunyi keterangan resmi keluar Wonowidjojo dikutip detikcom, Rabu (28/10/2020).
Baca selengkapnya di sini: Tan Siok Tjien, Istri Pendiri Gudang Garam Tutup Usia
Langsung klik halaman selanjutnya
Mata uang Turki, Lira Turki anjlok dan mencapai rekor terendah 8,15 Lira terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal itu disebabkan kekhawatiran investor atas ekonomi Turki di tengah pandemi COVID-19 dan ketegangan antara Turki dan Prancis.
Perlu diketahui baru-baru ini Turki dan Prancis tengah tegang. Berawal dari pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan akan bertindak keras kepada Islam radikal hingga menyebut Islam dalam krisis. Akhirnya Presiden Turki Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan geram dan meminta orang Turki boikot barang Prancis.
Menurut analis keadaan ekonomi Turki juga kian melemah saat ini, inflasi negara itu melonjak 11,7 % bulan lalu. Bahkan bank central Central Bank of the Republic of Turkey menolak kenaikan suku bunga utama Turki. Padahal kenaikan suku bunga dapat mengurangi inflasi dan mendorong investor untuk membeli Lira.
"Meningkatnya ketegangan geopolitik dengan AS dan UE adalah sumber baru tekanan yang melemahkan Lira," kata seorang pedagang valuta asing Turki yang dikutip oleh kantor berita Reuters.
Baca selengkapnya di sini: Erdogan Marah Besar ke Prancis, Lira Turki pun Meringis
Langsung klik halaman selanjutnya
Wanita bernama Ellyette Gheno merasa jiwa kewirausahaan telah mendarah daging di keluarganya. Sebab ibunya sendiri memiliki salon rambut dan dirinya yakin akan meneruskan bisnis ibunya itu.
"Orang tuaku adalah pengusaha. Ibuku memiliki salon rambut. Ketika saya berusia 18 tahun, saya merasa inilah cara saya untuk mengambil alih salon," kata Gheno, dikutip dari CNBC, Selasa (27/10/2020).
Namun, Gheno akhirnya menciptakan bisnisnya sendiri setelah mengalami pengalaman buruk saat berbelanja pakaian dalam. Dia terinspirasi untuk memulai layanan pakaian dalam bernama BootayBag.
Pada 2016, dengan modal US$ 300 atau sekitar Rp 4 juta (kurs Rp 14.650) hasil pinjaman, Gheno akhirnya memulai bisnisnya. Dalam dua hari, dia membangun situs web dan mulai menerima pesanan.
Dengan BootayBag, Gheno bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan menawarkan pakaian dalam yang terjangkau sepanjang tahun. Pelanggan dapat memesan satu dari tiga paket setiap bulan. Empat paket pakaian dalam seharga US$ 20 per bulan, dua paket seharga US$ 15 atau satu pasang seharga US$ 10.
Baca selengkapnya di sini: Pengusaha Ini 'Sulap' Modal Rp 4 Juta Jadi Omzet Rp 219 M