Banyak lembaga internasional yang meramal atau memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 berada di zona negatif alias minus. Setidaknya sudah ada ada enam lembaga internasional yang sudah menerbitkan angka proyeksinya.
Sebanyak lima lembaga itu adalah Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia atau World Bank (WB), Organisation of Economic Cooperation and Development (OECD), Asian Development Bank (ADB), Bloomberg, dan yang baru adalah The ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO).
Seluruh lembaga internasional ini mengeluarkan angka proyeksi berada di zona negatif. Berikut data-datanya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. IMF
International Monetary Fund (IMF) belum lama ini merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. IMF meramal ekonomi nasional menjadi minus 1,5% di tahun 2020. Angka tersebut lebih dalam dibandingkan proyeksi di Juni yang minus 0,3% sepanjang tahun ini.
2. World Bank
Bank Dunia menerbitkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi berada di level minus 1,6% sampai minus 2%. Angka tersebut lebih dalam dari angka proyeksi yang diterbitkan pada Juli tahun ini yaitu tidak ada pertumbuhan atau nol persen (0%).
3. OECD
Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun lebih dalam dari angka ramalan yang sebelumnya diterbitkan. Angka proyeksi yang diterbitkan September tahun ini, pertumbuhan ekonomi minus 3,3%. Sebelumnya di Juni, angka proyeksinya minus 2,8%.