Basuki Dikabarkan Positif COVID-19, Humas PUPR: Pak Menteri Sehat

Basuki Dikabarkan Positif COVID-19, Humas PUPR: Pak Menteri Sehat

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 31 Okt 2020 12:25 WIB
Para menteri dan sejumlah kepala daerah menghadiri Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (26/8/2020). Tampak hadir seperti Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Agraria Sofyan Djalil, Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur DIY Sultan HB X dan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Presiden dan Wapres menghadiri acara ini secara daring. Salah satu acara ANPK tersebut yakni paparan capaian aksi dalam program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikabarkan terjangkit COVID-19. Kabar ini semakin santer terdengar setelah Basuki dalam beberapa peresmian proyek infrastruktur terakhir tidak tampak keberadaannya.

Informasi tersebut kemudian dibantah mentah-mentah oleh humas Kementerian PUPR. Sub Koordinator Hubungan Media bagian Humas Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Wibisono memastikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keadaan sehat.

"Pak Menteri Sehat," kata dia kepada detikcom, Jakarta, Sabtu (31/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia memastikan orang nomor satu di Kementerian PUPR ini tidak terjangkit COVID-19. Apalagi Basuki mengisi waktu libur panjang pekan ini dengan kunjungan kerja. Basuki meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan baru atau food estate di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Dalam tinjauan tersebut, Menteri Basuki didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko mengendarai sepeda motor menyusuri saluran primer dan sekunder di daerah irigasi tersebut untuk mengecek pekerjaan galian saluran dan kondisi pengalirannya.

ADVERTISEMENT

Dalam kunjungan tersebut, Basuki mengatakan pengembangan food estate di Kalteng untuk tanaman padi di lahan aluvial seluas 165.000 hectare (Ha). Lahan ini merupakan bekas pengembangan lahan gambut (PLG) dengan leading sektor Kementerian Pertanian yang sudah dimulai sejak akhir September 2020.

(hek/eds)

Hide Ads