Pemerintah AS Vs Google Berlanjut di Pengadilan

Pemerintah AS Vs Google Berlanjut di Pengadilan

Vadhia Lidyana - detikFinance
Sabtu, 31 Okt 2020 16:30 WIB
Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbud, Awaluddin Tjalla di acara Grow With Google
Foto: DW (News)
Jakarta -

Gugatan monopoli pasar dari pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Depatment of Justice (DOJ) atau Kementerian Kehakiman terhadap Google berlanjut di pengadilan. Alphabet Inc, induk Google harus menjawab tuduhan pelanggaran aturan keamanan dan privasi atau antitrust pada pertengahan Desember.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (31/10/2020), kasus ini sedang ditangani oleh Hakim Amit Mehta. Sementara itu, kuasa hukum Google John Schmidtlein menyampaikan, perusahaan akan melayangkan permohonan summary judgment (keputusan hakim yang dibuat berdasarkan pernyataan dan bukti tanpa melalui persidangan) pada Pengadilan Distrik of Columbia 13 November 2020 mendatang.

Hakim Mehta telah memerintahkan kedua pihak untuk menyiapkan saksi dan bukti yang akan digunakan di persidangan paling lambat 20 November mendatang. Sebelum itu, Hakim Mehta juga memerintahkan Google dan DOJ untuk melaporkan skema perlindungan untuk pihak ketiga yang akan berperan sebagai bukti bagi Google atau DOJ di persidangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua hari sebelum persidangan, tepatnya 18 November 2020 juga akan digelar konferensi kedua terkait gugatan monopoli pasar dari DOJ ke Google itu.

Amit Mehta adalah Hakim yang dinominasikan Presiden Barack Obama (pada masa pemerintahannya) untuk Pengadilan Washington. Ia dikenal sebagai sosok yang adil dan bukan pro-bisnis.

ADVERTISEMENT

Langsung klik halaman selanjutnya.

Mehta terpilih secara acak untuk mengatasi kasus Google vs pemerintah AS ini. Di sisi lain Mehta punya sepupu yang bekerja di Google, dan teman yang pernah bekerja sebagai eksekutif di perusahaan raksasa tersebut.

Namun, Mehta bersumpah tak mengetahui apa posisi sepupunya di Google. "Saya bersaksi, saya tidak tahu apa posisi sepupu saya di perusahaan," tegas Mehta.

Hubungan keluarga para hakim terkadang dipertanyakan oleh beberapa pihak dalam menangani suatu gugatan. Selain itu, ketentuan hukum di AS mewajibkan hakim mengundurkan diri dari sebuah kasus apabila ada kemungkinan sikap memihak (tergugat/penggugat).

Dalam peraturan perundang-undangan yang ada, pihak ketiga dalam persidangan yang punya hubungan dengan hakim bisa memberi pengaruh secara substansial terhadap jalannya kasus. Misalnya pasangan hakim sendiri adalah seorang pejabat di perusahaan yang terlibat dalam persidangan.

Namun, hingga saat ini belum ada keputusan apakah Google atau DOJ akan mengajukan penggantian hakim.


Hide Ads