Kasus Corona Bisa Bikin Harga Emas Kembali Melejit?

Kasus Corona Bisa Bikin Harga Emas Kembali Melejit?

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 02 Nov 2020 14:46 WIB
Harga emas terus merangkak naik. Hari ini, harga emas Antam bahkan tembus Rp 1 juta. Pergerakan harga emas ini pun diperkirakan masih akan mengalami kenaikan.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Harga emas Antam belum kembali bergerak ke level Rp 1 jutaan. Bahkan harga logam mulia tersebut hari ini dijual Rp 994 ribu per gram, atau turun Rp 2.000 per gram dibanding pekan kemarin di Rp 996 ribu per gram.

Namun, Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai harga emas bisa kembali melejit jika kasus infeksi virus Corona (COVID-19) kembali melonjak.

"Ini kan ketidakpastian itu masih ada, bukan berarti sudah hilang sama sekali. Jadi kalau seandainya kemudian ada ledakan lagi di pandemi, kemudian memunculkan kekhawatiran bahwasanya pandemi bisa lebih panjang lagi, ada second wave (gelombang kedua) atau gelombang ketiga pandemi yang kemudian memunculkan kekhawatiran-kekhawatiran itu, emas bisa naik lagi," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (2/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal senada juga disampaikan Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara.

"Ketidakpastian ekonomi ini masih tinggi ke depannya. Kemudian juga progres dari penemuan vaksin itu masih belum ada yang lolos uji klinis tahap akhir, sehingga masih dimungkinkan terjadinya gelombang kedua dan gelombang ketiga di banyak negara, penyebaran COVID-19 ya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, menurutnya pemulihan ekonomi global juga masih menunggu kepastian pemilu di Amerika Serikat (AS). Sebab, itu sangat penting bagi berlanjutnya eskalasi perang dagang antara AS dengan China.

Kemudian juga ada tensi yang memanas di Laut China Selatan pasca pernyataan dari Amerika Serikat dan juga dari Duta Besar China.

"Sehingga ke depan ini pun juga masih banyak investor yang menganggap bahwa emas menjadi safe haven yang relatif aman untuk lindung nilai dalam jangka panjang," tambahnya.




(toy/zlf)

Hide Ads