Jakarta -
Bioskop di Jakarta kini boleh beroperasi dengan kapasitas maksimal 50%. Dengan begitu kini bioskop bisa menampung penonton dengan jumlah separuh dari total kapasitas yang ada.
Sebelumnya, setelah kembali diizinkan buka beberapa minggu lalu, bioskop di Jakarta cuma diberikan kapasitas maksimal 25% demi menjaga penyebaran virus Corona.
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan keputusan dinaikkannya kapasitas maksimal oleh Pemprov DKI Jakarta diberikan pada saat perpanjangan PSBB transisi 25 Oktober lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang sudah naik jadi 50%. Itu sejak perpanjang PSBB transisi yang terakhir," kata Djonny kepada detikcom, Rabu (4/11/2020).
Hal ini pun sudah dilakukan CGV Cinemas selaku bioskop yang sudah membuka layarnya di Jakarta. Public Relations CGV Hariman Chalid mengatakan memang benar Pemprov DKI Jakarta lewat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf), telah menaikkan izin kapasitas maksimal bioskop.
Dia menyebutkan pihaknya menjadi salah satu yang mengajukan permohonan menaikkan kapasitas maksimal jadi 50%, dan kapasitasnya pun diizinkan naik.
"Betul, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemprov DKI Jakarta sudah mengabulkan permohonan CGV untuk menaikkan kapasitas penonton di ruang auditorium menjadi 50%," ungkap Hariman.
Hariman menyebutkan kapasitas 50% akan diimplementasikan di bioskop CGV yang sudah dibuka mulai pekan ini. "Kita akan implementasikan mulai pekan ini," katanya.
Tapi, pengelola bioskop tidak serta merta bisa langsung menerapkan kapasitas maksimal 50%. Plt Kepala Disparekraf DKI Jakarta Gumilar Ekalaya mengatakan pengelola bioskop mesti melakukan pengajuan dulu ke pihaknya apabila mau menaikkan kapasitas maksimal jadi 50%.
"Tidak serta-merta langsung naik 50%. Jadi, bioskop yang sudah buka sebelumnya dengan kapasitas 25%, mereka harus mengajukan dulu ke Pemprov untuk peningkatan kapasitas menjadi 50%," Gumilar saat dihubungi.
Setelah pengelola mengajukan, tim dari Pemprov DKI Jakarta akan menilai terlebih dahulu apakah bioskop layak untuk memiliki kapasitas maksimal 50%.
"Kemudian tim Pemprov DKI melakukan evaluasi terhadap bioskop tersebut, apakah dapat ditingkatkan atau tidak," sebut Gumilar.
Kenaikan batas kapasitas maksimal bioskop ini disambut baik pengelola bioskop. Apa alasannya?
Djonny mengatakan dengan naiknya kapasitas maksimal bioskop, bisa saja menarik minat para produsen film untuk memutarkan filmnya pada bioskop di Jakarta.
Pasalnya, pada saat awal dibuka, kapasitas maksimal 25% dinilai tak bisa memberi keuntungan bagi para produsen film.
"Nah ini kita sedang menunggu respons dari para produsen film, waktu (kapasitas maksimal) 25% kan nggak mau (memutarkan film). Sekarang udah 50% nih, ayo mau nggak? Mereka ini masalahnya memang sama kapasitas di awalnya, namanya bisnis ya," kata Djonny.
"Kita harapkan sih udah 50%, produsen film jadi lebih berminat," ujarnya.
Hingga kini saja, Djonny mengatakan masih banyak bioskop yang belum buka. Masalahnya satu, banyak produsen film enggan memberikan filmnya untuk diputar di bioskop karena kapasitas maksimal yang rendah.
"Permasalahannya kita ini kan menunggu film, belum ada film. Itu makanya (XXI) belum buka. Nggak gampang kita harus melakukan pendekatan khusus nih agar dapat film," kata Djonny.
Simak Video "Video Top 5: Dimas Anggara Gampar Keisha hingga Vadel Akui Kesalahannya"
[Gambas:Video 20detik]