Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut ada tambahan 789.025 rekening tabungan baru selama bulan inklusi keuangan Oktober lalu.
Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Kristianti Puji Rahayu mengungkapkan total nilai simpanan dari pembukaan rekening ini adalah Rp 35,51 triliun.
Dia menyebutkan untuk simpanan pelajar ada sebanyak 825.272 rekening dengan nominal Rp 300,067 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angka ini jauh dari target yang ditetapkan sebanyak 500.000 rekening," kata dia dalam acara penutupan Bulan Inklusi Keuangan, Kamis (5/11/2020).
Dalam bulan inklusi keuangan ini, juga terjadi penyaluran pembiayaan ke UMKM maupun sektor ritel ke 419.101 debitur dengan total penyaluran Rp 19,27 triliun.
Selain itu, terdapat 44.758 pembukaan polis asuransi, 41.142 rekening efek baru, 92.672 debitur perusahaan pembiayaan, 10.667 rekening sektor pergadaian, dan 82.135 akun di sektor fintech.
"Penyelenggaraan kegiatan BIK bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan atau layanan jasa keuangan, serta mendorong akselerasi penambahan jumlah pengguna produk dan atau layanan jasa keuangan," ujar dia.
Sebagai rangkaian dari kegiatan penutupan BIK, pada Kamis ini dilakukan peluncuran Aplikasi Online Titik Akses Penyedia Jasa Keuangan (LOKASIKU) yang dikembangkan oleh OJK bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB). LOKASIKU merupakan aplikasi online berbasis teknologi geospatial yang berfungsi sebagai penyedia informasi layanan akses keuangan terlengkap di Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan BIK diharapkan dapat memperkokoh komitmen seluruh pihak dalam mendorong peningkatan inklusi keuangan di Indonesia dengan cara meningkatkan pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan, serta memperluas akses keuangan di seluruh sektor keuangan yaitu perbankan, pasar modal, perasuransian, pembiayaan, pergadaian, dana pensiun, fintech, dan e-commerce.
Penguatan pemahaman dan kepercayaan masyarakat di sektor keuangan diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada akhir tahun 2024.
(kil/dna)