Jakarta -
Realisasi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III-2020 yang kembali negatif menjadi penanda Indonesia resmi resesi. Indonesia pun masuk dalam daftar negara yang masuk ke jurang resesi di masa pandemi Corona.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49% pada kuartal III-2020. Pada kuartal II, realisasi ekonomi Indonesia minus 5,32%.
Negara dengan ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara tersebut pun tumbang. Ini adalah pertama kalinya Indonesia terjun ke jurang resesi sejak 1998.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski resmi resesi, BPS menyebut tren perekonomian Indonesia sudah berada di jalur pertumbuhan. Buktinya perekonomian kuartal III dibandingkan kuartal II tahun ini tumbuh 5,05%. Meski begitu tetap saja Indonesia resesi. Banyak buktinya yang membuat Indonesia resesi.
Beberapa buktinya antara lain tingkat konsumsi rumah tangga atau daya beli masyarakat Indonesia yang masih rendah. Konsumsi rumah tangga merupakan kontributor terbesar dalam pembentukan produk domestik bruto (PDB).
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2020 masih minus 4,04%. Hal ini menunjukkan daya beli masyarakat yang lesu di tengah pandemi.
"Konsumsi rumah tangga, pada kuartal III-2020 secara year on year memang masih terkontraksi 4,04% tapi tidak sedalam kuartal II minus 5,52%" kataSuhariyanto, Kamis (5/11/2020).
Suhariyanto menjelaskan ada banyak indikator yang mencerminkan pada pengeluaran rumah tangga. Mulai dari penjualan pakaian hingga bahan bakar yang mengalami penurunan.
Bukti lainnya, dikatakan Suhariyanto adalah pertumbuhan ekonomi seluruh daerah atau pulau di Indonesia yang minus di kuartal III-2020.
"Dari sisi pertumbuhan ekonomi, seluruh pulau alami kontraksi dengan kedalaman berbeda-beda," kata Suhariyanto.
Berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan ekonomi Jawa minus 4,00%, Sumatera minus 2,22%, Kalimantan minus 4,23%, Sulawesi minus 0,82%, Bali dan Nusa Tenggara minus 6,80%, Maluku dan Papua minus 1,83%.
Dengan realitas seperti itu membuat Indonesia resmi resesi lagi setelah sebelumnya pernah terjadi pada tahun 1998 atau 22 tahun lalu. Indonesia resesi karena realisasi pertumbuhan ekonominya minus 3,49% di kuartal III-2020.
Resesi adalah pertumbuhan ekonomi negatif dua kuartal berturut-turut atau lebih. Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 adalah minus 5,32%
"Terakhir kita mengalami resesi pada tahun 1998/1999 saat mengalami krisis ekonomi," kata pengamat ekonomi Piter Abdullah saat dihubungi detikcom.
Berdasarkan data yang dimiliki detikcom, realisasi ekonomi pada kuartal II-1998 yang pertumbuhan ekonomi nasional minus 13,34%. Sementara kuartal I-1998 realisasinya minus 4,49%.
Tidak berhenti di situ, realisasi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III-1998 pun masih minus 16,00%, dan kuartal IV-1998 pun minus 18,26%. Pertumbuhan ekonomi nasional masih berada di zona negatif pada kuartal I-1999 yang realisasinya minus 6,13%.