Tips Hadapi Resesi
Meski membawa dampak negatif, namun hal itu sebenarnya dapat diminimalkan bila masing-masing masyarakat mempersiapkan diri sebaik mungkin saat Indonesia resesi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun yang harus dipersiapkan:
Pertama, menurut Perencana Keuangan Zelts Consulting, Ahmad Gozali, hal utama yang perlu disiapkan oleh masyarakat adalah dana cadangan yang mudah dicairkan dalam jumlah yang memadai.
Porsi idealnya, setiap keluarga wajib menyimpan dana cadangan sebanyak 3-12 bulan pengeluaran. Tujuannya untuk jaga-jaga apabila terjadi badai PHK atau pemotongan gaji.
"Dana likuid ini untuk cadangan pengeluaran jika terjadi masalah dengan penghasilan. Saya sarankan agar tiap keluarga punya dana cadangan setara dengan 3 sampai 12 kali pengeluaran bulanan. Sebab, lapangan kerja akan semakin sulit mengingat aktivitas ekonomi menurun," kata Ahmad kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Dana cadangan yang dimaksud bisa disimpan dalam bentuk tunai, tabungan, deposito, atau emas. Bila belum memiliki dana cadangan sebesar 12 bulan pengeluaran, maka upayakan terus menyisihkan 10-20% gaji ke dalam dana cadangan tersebut sampai jumlah yang ditakar mencapai targetnya.
"Untuk usaha mungkin perlu pertimbangan ulang jika ada rencana ekspansi. Untuk yang bekerja juga pertimbangkan kembali jika ada rencana pindah kerja. Sesuaikan kembali asumsi dalam bisnis," imbaunya.
Namun masyarakat tetap diperbolehkan berinvestasi di tengah situasi tersebut. Tentu strategi investasi perlu diubah agar kantong tetap kebal selama Indonesia resesi.
Tips selanjutnya ada di halaman berikutnya.