Asal Mula Kedekatan RI-Prancis
Mengutip laman resmi Kementerian Luar Negeri, Jumat (6/11/2020), hubungan kedua negara telah terjalan baik sejak September 1950 silam. Sejak itu, hubungan keduanya terus menunjukkan peningkatan tanpa menghadapi masalah-masalah tertentu yang memicu perpecahan.
Hubungan keduanya semakin erat saat para pejabat RI dan Prancis mulai aktif saling kunjung dalam kerangka kunjungan bilateral maupun multilateral, serta sikap saling memberikan dukungan terkait pencalonan keanggotaan kedua negara di berbagai lembaga organisasi Internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, keduanya semakin mesra setelah pada 14 Desember 2009, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan kunjungan resmi ke Prancis dan melakukan pertemuan Bilateral dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dalam rangka membahas kerjasama bilateral kedua negara. Kemudian kunjungan itu dibalas dengan kedatangan PM François Fillon ke Jakarta pada Juli 2011 lalu.
Dalam kunjungan inilah, kedua negara menyepakati Deklarasi Bersama mengenai kemitraan Strategis Indonesia-Prancis, yang memprioritaskan lima pilar kerjasama, yaitu perdagangan dan investasi, pendidikan, industri pertahanan, kebudayaan dan pariwisata, serta pengurangan dampak perubahan iklim.
Kunjungan Menteri Ekuin Prancis, Christine Lagarde bersama 40 pengusaha dan investor besar Prancis ke Jakarta bulan Februari 2011 juga merupakan momentum penting dalam hubungan ekonomi antar kedua negara.
Menteri Lagarde menyampaikan target peningkatan 10% volume perdagangan dan investasi Prancis di Indonesia. Di sisi investasi, Prancis merupakan investor negara eropa ke-5 terbesar di Indonesia setelah Inggris, Belanda, Jerman, dan Italia.
Bersambung ke halaman selanjutnya.