Resmi Resesi, Bisakah Ekonomi RI Positif di Kuartal IV?

Resmi Resesi, Bisakah Ekonomi RI Positif di Kuartal IV?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 09 Nov 2020 15:53 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Indonesia resmi resesi, hal ini terjadi setelah pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat minus dua kuartal berturut-turut. Di kuartal III pertumbuhan ekonomi mengalami minus 3,49%.

Meski begitu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi Indonesia sudah membaik meski masuk ke jurang resesi. Pasalnya, meski kuartal III mengalami minus 3,49% secara tahunan, secara kuartalan justru bisa bertumbuh 5,05%.

Menurutnya hal tersebut menjadi bukti bahwa rock bottom alias titik terendah pada perekonomian Indonesia telah dilalui pada kuartal II, yang saat itu mengalami minus 5,32%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu pertumbuhan ekonomi di kuartal III mengalami perbaikan jadi 3,49%, lalu kuartal ke kuartal naik 5,05%. Ini bukti bahwa rock bottom sudah dicapai di kuartal II," ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual BNPB, senin (9/11/2020).

Menurutnya, apabila kondisi perekonomian yang mulai bertumbuh bisa bertahan hingga ke kuartal berikutnya, bisa saja ekonomi Indonesia kembali positif di kuartal IV.

ADVERTISEMENT

Namun menurutnya, pemerintah masih memprediksikan perekonomian Indonesia berada di -1,6% hingga 0,6% di kuartal IV.

"Kalau di kuartal IV bertahan, maka bisa saja kita masuk positif. Meski konservatifnya kita masih mengatakan akan ada di minus 1,6% sapai positif 0,6%," ujar Airlangga.

Sementara itu, menurut Airlangga pemerintah akan fokus untuk menggenjot realisasi dana program pemulihan ekonomi nasional untuk menggerakkan ekonomi di sisa tahun 2020 ini.

"Kontribusi pengeluaran dan konsumsi pemerintah itu 9,76%, tentu di kuartal IV ini terjadi karena akibat dari program pemulihan ekonomi nasional. Maka kita dorong terus agar dana PEN jadi 95% serapannya," ujar Airlangga.

(dna/dna)

Hide Ads