Trump 'Serang' Pfizer yang Baru Umumkan Vaksin Corona Efektif 90%

Trump 'Serang' Pfizer yang Baru Umumkan Vaksin Corona Efektif 90%

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 10 Nov 2020 11:31 WIB
Sejak perhitungan suara pemilihan Presiden dan Wapres AS 2020 dimulai, ada saja cerita uniknya. Salah satunya adalah klaim kemenangan.
Foto: AP Photo/Alex Brandon
Jakarta -

Perusahaan farmasi terbesar di Amerika Serikat (AS) Pfizer baru saja mengumumkan vaksin yang dikembangkannya efektif 90% untuk menyembuhkan virus Corona (COVID-19). Pengumuman itu pun dipuji Presiden Donald Trump melalui akun Twitter pribadinya, tapi juga langsung diserang oleh lawan Joe Biden di Pilpres AS 2020 tersebut.

Pada Senin (9/11) pukul 19.31 Waktu Indonesia Barat (WIB), Trump menuliskan cuitan tentang kabar luar biasa datang dari Pfizer karena vaksinnya efektif 90%, sehingga bursa saham Amerika Serikat (AS) langsung melonjak.

Namun, selang 12 jam kemudian, tepatnya pada hari ini, Selasa (10/11/2020) pada pukul 07.40 WIB, Trump malah 'menyerang' Pfizer melalui cuitannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti yang sudah lama saya katakan, @Pfizer dan yang lainnya hanya akan mengumumkan vaksin setelah Pemilu, karena mereka tidak punya keberanian untuk melakukannya sebelumnya. Begitu pula dengan @US_FDA yang seharusnya mengumumkannya lebih awal, bukan untuk tujuan politik, tetapi untuk menyelamatkan nyawa!," cuit Trump seperti yang dikutip detikcom dari akun Twitter @realDonaldTrump.

Ia juga menyinggung Biden. Ia mengatakan, jika Biden jadi Presiden AS maka tak akan ada vaksin hingga 4 tahun ke depan.

ADVERTISEMENT

Namun, dilansir dari CNN, CEO Pfizer Albert Bourla menegaskan pengumuman vaksin dari pihaknya tidaklah mengandung tujuan politik sama sekali. Bourla menjelaskan, pihaknya sudah mengambil hasil uji coba vaksinasi pada sukarelawan selama beberapa kali, tapi belum menemukan hasil yang cukup hingga Minggu, (8/11) lalu. Setelah menemukan hasil yang kuat pada lusa kemarin, barulah perusahaan memberikan pengumuman keesokan harinya, tepatnya Senin (9/11) kemarin.

Ia menegaskan, jika hasil uji coba vaksinasi ditemukan lebih awal, pasti pihaknya akan tetap mengumumkannya. Selain itu, pada Oktober lalu Pfizer sudah mengumumkan kemungkinan hasil uji coba vaksinasi baru keluar pada minggu ketiga November.

Dalam mendorong pengembangan vaksin, pemerintah AS menjanjikan bantuan sebesar US$ 1,95 miliar atau sekitar Rp 27,36 triliun (kurs Rp 14.031) kepada Pfizer dan mitranya, BioNTech. Tetapi pemerintah tidak secara langsung bekerja untuk membantu pengembangannya.

Selain itu, Trump juga sudah berkali-kali menekan perusahaan farmasi untuk mengumumkan hasil pengambangan vaksin sebelum proses Pilpres dimulai. Trump secara eksplisit mengatakan kepada CEO perusahaan bahwa ia ingin melihat vaksin dikembangkan lebih cepat.


Hide Ads