Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengungkapkan, perjanjian dagang Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) akan diteken pada 15 November mendatang. RCEP yang awalnya melibatkan 16 negara, kini hanya tersisa 15 di mana India resmi keluar.
Negara-negara yang masuk dalam perjanjian RCEP ialah 10 negara ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalalam, Laos, serta 5 negara di Asia-Pasifik yakni China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
"Dalam waktu dekat tepatnya 15 November akan ditandatangani mega Free Trade Agreement (FTA) Regional Comprehensive Economic Partnership atau disingkat RCEP," ungkap Agus dalam pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2020 yang disiarkan virtual, Selasa (10/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus meyakini, RCEP ini akan meningkatkan ekspor Indonesia. "Perjanjian ini penting dan amat berpeluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor pada negara-negara ASEAN serta China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru," imbuh Agus.
Sebagai informasi, sejak November 2019 lalu, India menyatakan keluar dari pakta blok perdagangan utama di Asia Pasifik tersebut. Negosiasi untuk pakta perdagangan ini telah dimulai sejak 2013 lalu dan keengganan India untuk membuka pasarnya telah menjadi salah satu kendala utama dari waktu ke waktu.
"Ini mencerminkan penilaian kami terhadap situasi global saat ini serta keadilan dan keseimbangan perjanjian, India memiliki masalah signifikan dengan minat inti yang masih belum terselesaikan," kata Diplomat IndiaVijayThakurSingh kepada wartawan di Bangkok, sebagaimana dikutip dari CNBC pada Selasa (5/11).
Dilansir dari Japan Times, alasan India menolak bergabung dalam RCEP karena kekhawatiran akan defisit perdagangan dengan China yang semakin naik.