Kasus investasi PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska Indonesia) belum juga mencapai titik akhir. Bukannya mengganti kerugian para klien, CEO Aakar Abyasa Fidzuno dikabarkan berniat kabur ke luar negeri.
Berdasarkan sumber detikcom yang pernah bekerja untuk Jouska, dia menyebut Aakar pernah bercerita ingin kabur ke Australia.
"Dia mention bahwa sudah ada rencana kabur ke Australia. Kenapa ke Australia? Kalau nggak salah ada saudara atau teman lama di sana dan ini dia sudah bilang di depan kami," kata dia saat berbincang dengan detikcom, Senin (9/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana kaburnya Aakar diperkuat dengan kabar sang istri yang sudah berhenti praktek di salah satu rumah sakit. Istri Aakar diketahui merupakan dokter anak di sebuah rumah sakit.
"Dua minggu yang lalu saya dengar istrinya sudah mundur sebagai dokter di Hermina," ujarnya.
Rencana kabar itu untuk menghindari kewajiban ganti rugi kepada klien yang menjadi korbannya. Dia menilai Aakar tidak ada niatan untuk ganti rugi, hal itu terlihat dari tidak adanya realisasi korban yang sudah menerima ganti rugi tersebut. Padahal, jika berniat Aakar bisa menggantinya dari harta yang dimiliki.
"Dia itu katanya punya saham LUCK (PT Sentral Mitra Informatika Tbk), kalau nggak salah nilainya Rp 11-12 miliar. Dia punya 2 rumah di Rawa Mangun yang satu atas nama dia, yang atas nama dia katanya harganya sekitar Rp 5-6 miliar. Dia punya mobil BMW 520i putih yang itu baru dia beli harganya sekitar Rp 1,6 miliar. Sebenarnya dari itu pun bisa ngebayar sebagian. Cuma dia memang nggak mau bayar, bukannya dia nggak ada duit," ungkapnya.
detikcom sudah mencoba konfirmasi kabar ini kepada Aakar langsung. Namun hingga berita ini ditulis, dirinya belum merespons dan belum memberikan pernyataan apapun.
(ang/ang)