Menhan AS yang Dipecat Trump Baru Bertemu Prabowo

Menhan AS yang Dipecat Trump Baru Bertemu Prabowo

Tim Detikcom - detikFinance
Selasa, 10 Nov 2020 15:56 WIB
(FILES) In this file photo US Defense Secretary Mark Esper speaks during the daily briefing on the novel coronavirus, COVID-19, at the White House on March 18, 2020, in Washington, DC. - US Defense Secretary Mark Esper confirmed March 23, 2020 that the military had rescued an American victim of violent crime in Honduras. President Donald Trump said cryptically Sunday that the US military had secured the release of the woman, but gave no details.We were able to get a young woman released from a certain area who was being horribly accosted, horribly treated, Trump said. (Photo by Brendan Smialowski / AFP)
Foto: AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba-tiba mengumumkan telah memberhentikan Mark Esper sebagai Menteri Pertahanan (Menhan AS). Dia memberitahu informasi tersebut melalui akun Twitter @realDonaldTrump.

Dia juga langsung menunjuk pengganti Esper yakni Direktur Pusat Penanggulangan Terorisme Nasional, Christopher C.Miller. "Mark Esper telah diberhentikan," cuit Trump dalam Twitternya @realDonaldTrump, Senin (9/11/2020) sore waktu setempat dilansir CNBC Indonesia.

Padahal pertengahan Oktober, Esper baru saja bertemu dengan Menhan RI Prabowo Subianto. Dia mengundang Prabowo bulan lalu ke Pentagon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pertahanan AS, dalam pertemuan tersebut kedua menteri membahas mengenai keamanan kawasan, prioritas pertahanan bilateral, dan akuisisi pertahanan. Esper mengungkapkan pentingnya menegakkan hak asasi manusia, supremasi hukum, dan profesionalisasi saat kedua negara memperluas keterlibatan mereka.

Sedangkan Prabowo menyampaikan pentingnya keterlibatan militer di semua tingkatan, dan menyampaikan apresiasi atas dukungan AS untuk modernisasi pertahanan Indonesia. Keduanya pun menyampaikan harapan untuk meningkatkan kegiatan military-to-military bilateral dan bekerja sama dalam keamanan maritim.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, kedua menteri juga menandatangani Memorandum of Intent (MoI) untuk upaya memulai kembali Defense Prisoner of War/Missing in Action Accounting Agency. Hal ini dilakukan untuk memulai kembali pekerjaan AS di Amerika untuk menemukan kembali personel AS yang hilang di Indonesia saat Perang Dunia II.

Sebelumnya, kunjungan Prabowo ini menjadi sorotan banyak pihak karena sudah 20 tahun Ketua Umum Partai Gerindra itu dilarang masuk AS. Pada masa lalu Prabowo dituding terlibat dalam pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM), termasuk penculikan, penyiksaan, dan penghilangan meski hingga kini dia tidak pernah dituntut atau diadili.

Belum tahu bagaimana hal ini akan mengubah kebijakan yang sebelumnya sudah dibicarakan keduanya. Termasuk bagaimana kebijakan setelah Joe Biden naik menjadi presiden nanti. Pihak CNBC Indonesia masih mencoba menghubungi Kementerian Pertahanan RI.




(upl/upl)

Hide Ads