3 Fakta Imbas Penyambutan Habib Rizieq di Bandara Soetta

3 Fakta Imbas Penyambutan Habib Rizieq di Bandara Soetta

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 10 Nov 2020 19:00 WIB
Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab akhirnya tiba di Indonesia. Habib Rizieq langsung keluar dari Terminal 3 dan langsung berorasi.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Selasa pagi (10/11) lumpuh imbas massa pendukung Habib Rizieq Syihab. Habib Rizieq tiba dari Arab Saudi sekitar pukul 08.30 WIB di Bandara Soetta.

Dia menggunakan pesawat Saudia Airlines SV 816. Berikut ini 3 fakta seputar penyambutan Habib Rizieq di Bandara Soetta:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Jalan ke Bandara Soetta macet parah, penerbangan tertunda


Kementerian Perhubungan menyatakan jadwal penerbangan di Bandara Internasional Soekarno Hatta akan diatur ulang imbas dari kemacetan yang terjadi. Semua penerbangan di bandara pagi tadi diprediksi delay hingga 4 jam.

"Kami sekarang ada di Soetta, semua flight akan delay sekitar 3 sampai dengan 4 jam," ujar Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto kepada detikcom, Selasa (10/11/2020).

ADVERTISEMENT

Novie mengatakan kemacetan panjang telah membuat para awak kabin yang bertugas kesulitan menuju bandara. Alhasil pesawat pun tak bisa terbang karena pramugari hingga pilotnya pun terjebak macet panjang.

"Jadi ini memang delay-nya juga karena kan terjadi macet panjang, awak kabin, pramugari, dan pilot juga kan pada telat masuk bandara jadinya pesawat nggak bisa terbang juga," kata Novie.


2. Pengiriman logistik terganggu

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengungkapkan pengiriman barang ke pelanggan terpaksa tertunda (delay).

"Dampaknya sangat besar untuk angkutan barang lewat udara, semuanya delay," kata Zaldy melalui pesan singkat.

Dia menjelaskan barang yang dikirim ke pelanggan mundur satu hari imbas lumpuhnya akses keluar-masuk Bandara Soetta hari ini. Itu terdampak tertundanya jadwal penerbangan pesawat.

"Delay sampai 1 hari penuh karena mundur semua jadwal penerbangan," ujar Zaldy.


3. Operator dinilai meremehkan situasi

Pakar penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati menilai operator bandara, dalam hal ini Angkasa Pura II (AP II), terlalu meremehkan massa simpatisan yang muncul dari kepulangan Habib Rizieq. Menurutnya, persiapan menghadapi kepulangan sang ulama kurang.

"Mungkin ini persiapan mereka underestimate (meremehkan) sama kondisinya ya. Dikiranya ini yang datang cuma 200-300-an orang doang kali ya. Nggak tahunya dia hampir nge-blok bandara. Pramugari aja sampai jalan kaki. AP II ini underestimate, bukan nggak siap ya, tapi persiapannya terlalu meremehkan," ujar Arista kepada detikcom.

Arista juga mengatakan seharusnya dari pihak kepolisian bisa lebih banyak terjun mengamankan bandara. Menurutnya, satuan pengamanan objek vital bisa turun tangan. Dia menilai bandara ini adalah salah satu obyek vital yang butuh perlindungan.

"Padahal polisi juga kan ada satuan pengamanan obyek vital negara. Harusnya ada gambaran kalau ada satuan itu. Bisa deteksi ini semuanya. Ini bandara pesawat terbang segala macam ini kan banyak obyek vital," ujar Arista.

"Harusnya AP II dan satuan ini tukar menukar informasi lah, saya nggak bilang ya mereka nggak koordinasi," lanjutnya.

(hns/hns)

Hide Ads