Harga daging babi di China mengalami penurunan setelah lebih dari setahun melonjak. Biro Statistik China mengungkapkan, harga daging babi turun 2,8% pada Oktober ini dibanding tahun lalu.
Mengutip CNBC, Selasa (10/11/2020), penurunan ini merupakan yang pertama sejak Februari 2019 lalu atau lebih dari satu setengah tahun lalu.
Harga daging babi sempat naik dua kali lipat pada musim gugur yang lalu dan terus meningkat hingga musim semi ini karena demam babi Afrika yang membunuh banyak babi di peternakan China. Dari sini, permintaan melonjak dan harga daging babi pun naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Peneliti Makro dan Strategi di China Renaissance, Bruce Pang mengatakan, penurunan harga disebabkan oleh peningkatan pasokan babi hidup. Dia memperkirakan, penurunan harga ini akan berlanjut.
Pang menambahkan, inflasi keseluruhan di China yang diukur oleh indeks harga konsumen cenderung menurun.
Indeks harga konsumen naik 0,5% pada Oktober dari tahun lalu. Harga pangan keseluruhan naik 2,2%, dengan harga sayur segar naik 16,7%. Harga daging sapi dan domba juga naik, masing-masing naik 7% dan 3,6%.
Zhao Guangyu, analis barang pertanian di Nanhua Futures, mengatakan stok babi reproduktif telah memasuki periode pemulihan yang cepat.
Zhao mengharapkan impor daging babi dan lelang daging dari pemerintah pusat dari cadangan beku akan terus meningkat hingga akhir tahun ini, menambah pasokan sementara permintaan konsumsi tetap stabil.
Untuk tiga kuartal pertama tahun ini, impor daging babi China lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu menurut bea cukai bulan lalu. Namun, pertumbuhan itu akan memudar.