Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku optimis dengan kemajuan teknologi pertanian yang semakin pesat. Menurutnya, modernisasi menjadi tanda kesiapan pertanian 4.0, apalagi penggunaan alat dan mesin dilakukan secara masif pada setiap proses produksi.
"Saya punya keyakinan kesiapan kita secara bertahap bisa membawa pertanian masuk ke mekanisasi yang lebih kuat," ujar Syahrul dalam keterangan tertulis, Rabu (11/11/2020).
Hal tersebut disampaikan Syahrul saat meninjau deretan mesin dan alat canggih pertanian di Balai Besar Mekanisasi Pertanian Serpong, Selasa (10/11) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, Syahrul mengatakan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Pertanian (BBP Mektan) memiliki kemampuan yang cukup dalam menciptakan prototipe mesin pertanian canggih dan modern. Namun, kecanggihan yang ada harus mengutamakan potensi lokal yang tersedia.
"Balai ini sangat dibutuhkan untuk melihat sebuah perkembangan dan tantangan serta kemajuan era yang ada, khususnya dalam mengintervensi mekanisasi untuk melakukan efektivitas akselerasi pertanian," tutupnya.
Syahrul juga berharap ke depan sektor pertanian mendapat dukungan yang lebih kuat dari semua pihak. Dalam hal ini, kerja sama antara industri per sektor sangat diperlukan untuk mempercepat proses penerapan mekanisasi pertanian.
"Mau bagaimanapun juga sektor pertanian menjadi tulang punggung ekonomi bangsa yang dibutuhkan. Untuk itu dalam mengakselerasi pertanian, kita membutuhkan mekanisasi yang lebih kuat," katanya.
Perlu diketahui, BBP Mektan telah merevitalisasi peralatan Laboratorium Desain dan Rekayasa berbasis Computer Numerical Control(CNC) untuk mengimbangi perkembangan industri alsintan di dunia. Selain itu, laboratorium penguji BBP Mektan memiliki fasilitas uji Lab Traktor Roda 4 (kapasitas sd 200 hp), Traktor Roda 2, pompa air irigasi (sd pompa diameter 10 inchi), sprayer dan lab alsintan pascapanen.
Jumlah alsin yang telah diuji 3 tahun terakhir meliputi 286 unit tahun 2018, 325 unit tahun 2019, serta untuk Januari-November 200 sebanyak 233 unit. Kementerian Pertanian (Kementan) juga terus melakukan penerapan sistem pertanian modern melalui sentuhan teknologi dan mekanisasi.
Bahkan, Kementan sudah melakukan olah tanam canggih, dengan sistem artificial intelligence, dengan kemampuan memantau situasi cuaca dan metode musim tanam secara baik dan benar.
(akn/hns)