8 Tips Anti Kalap dan Ketipu Diskon Palsu Belanja Harbolnas 11.11

8 Tips Anti Kalap dan Ketipu Diskon Palsu Belanja Harbolnas 11.11

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 11 Nov 2020 19:30 WIB
Para pekerja terlihat sibuk melayani dan mengemas pemesanan di gudang toko online MatahariMall.com di Jakarta sejak Kamis (10/12/2015). Revolusi belanja online di Indonesia kini semakin bergeliat dengan semakin banyaknya pelaku e-commerce yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 11.11 yang dinanti-nanti telah tiba. Banyak diskon menarik bertebaran di berbagai e-commerce. Hal ini tentunya sangat sayang untuk dilewatkan bukan?

Eits, tapi harus hati-hati, jangan sampai uang melayang begitu saja membeli yang bukan jadi kebutuhan Anda. Hati-hati juga, banyak diskon palsu yang bertebaran memanfaatkan momen tersebut.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Consumers' Checkbook, terungkap bahwa beberapa toko menawarkan diskon palsu alias tak benar-benar mengurangi harga produknya saat menawarkan diskon. Harga yang ditawarkan tak jauh beda dari harga biasanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Consumers' Checkbook melakukan survei terhadap 19 ritel besar di Amerika selama 10 bulan. Consumers' Checkbook membandingkan harga 20 produk dari masing-masing ritel tersebut yang ditawari dengan diskon besar-besaran secara online maupun offline.

Hasilnya, 17 dari 19 ritel tersebut menerapkan diskon palsu pada beberapa produk yang mereka label diskon.

ADVERTISEMENT

Nah, agar terhindar dari kebiasaan kalap berbelanja dan tertipu diskon online, yuk simak tips-tips belanja sebagai berikut:

1. Pikirkan Alasan Berbelanja

Menurut Peneliti Perilaku Konsumen dari Deakin Business School, Paul Harrison, penting bagi setiap konsumen untuk memikirkan terlebih dahulu alasannya membeli suatu barang baru. Dengan lebih kritis setiap hendak berbelanja akan membantu konsumen menyaring barang-barang yang akan dibelanjakannya.

"Konsumen harus mempertanyakan lagi 'seberapa bahagianya membeli produk yang sebelumnya saya beli? seberapa cocoknya dengan kebutuhan saya?," ujar Harrison dikutip detikcom dari ABC, Rabu (11/11/2020).

Harrison kemudian merekomendasikan setiap konsumen untuk membuat jurnal untuk mencatat semua barang-barang yang dibeli secara online selama beberapa bulan terakhir. Cara ini berguna untuk memahami seberapa besar pengaruh dari masing-masing barang yang sudah Anda beli.

2. Hati-hati Trik Marketing Online

Kerap kali saat berselancar di media sosial atau website tertentu, kita menemui iklan-iklan persis seperti yang diinginkan. Saat kita ingin punya furnitur baru, tiba-tiba di setiap medsos yang dibuka akan muncul iklan-iklan furnitur memenuhi layar. Padahal, kita tak benar-benar ingin membeli barang tersebut, pun ketika Harbolnas.

"Marketing online memberi Anda masalah yang sebelumnya tidak Anda duga. Prosesnya membuat Anda malah ingin membeli secepat mungkin, sehingga Anda tidak punya waktu untuk memikirkan apakah Anda benar-benar membutuhkan barang tersebut," terang Harrison.

Salah satu cara untuk menghindari jebakan marketing online tersebut adalah dengan cara tetap fokus memperlambat proses membeli barang tersebut. Cara lainnya, dengan mencatat barang tersebut ke daftar keinginan Anda atau selipkan dalam keranjang di platform online Anda untuk dibeli suatu saat nanti.

Dengan begitu, Anda bisa punya waktu lebih untuk memikirkan, apakah benar-benar membutuhkannya atau tidak.

3. Buat Perencanaan Keuangan

Sebelum menekan tombol beli di sebuah e-commerce, ada baiknya Anda membuat perencanaan keuangan Anda terlebih dahulu. Bagi pendapatan bulanan Anda kepada hal-hal penting terlebih dahulu seperti untuk sewa rumah atau cicil rumah, menabung, makan dan transportasi sehari-hari.

Bila ada sisa, barulah boleh dipakai untuk berbelanja.

Untuk membuat perencanaan keuangan semacam ini, bisa melalui aplikasi yang tersedia di playstore atau appstore untuk lebih mempermudah proses mencatat dan memantau pengeluaran setiap bulannya.

4. Buat Daftar Barang Paling Prioritas Sebelum Belanja Online

Setelah mencatat perencanaan keuangan Anda dan memiliki uang sisa untuk belanja, maka buatlah daftar barang-barang yang ingin dibeli. Namun, disaring lagi berdasarkan besarnya prioritas terhadap barang-barang tersebut.

Kemudian hitung-hitung lagi total barang belanjaan yang akan dibeli dengan besarnya sisa pendapatan Anda tadi. Bila ternyata melebihi batas kemampuan keuangan Anda, maka belilah barang-barang yang paling prioritas saja terlebih dahulu.

Sembari menyisihkan sedikit pendapatan tadi untuk ditabung dan kemudian membeli barang keinginan lain yang belum bisa terbeli saat ini.

5. Selektif Pilih Toko Online

Saat berbelanja online, kita tidak bisa asal memilih toko. Apalagi gampang tergiur dengan toko online yang menawarkan barang yang Anda cari dengan harga paling murah.

Perhatikan dulu apakah barang-barang yang dijual di toko tersebut sudah terjamin keasliannya dan kualitasnya.

Toko online yang baik biasa memaparkan informasi sedeskriptif mungkin seperti ukuran barang, bahannya, panjang dan lebarnya, dan lain sebagainya.

Perhatikan juga review produk dari para pembeli sebelumnya di toko tersebut. Akan lebih baik, membeli di toko online yang mendapatkan rata-rata bintang 5 dengan review bagus dari para pembeli sebelumnya.

6. Jangan Langsung Percaya

Ritel online atau offline yang menawarkan diskon besar-besaran yang ada emel-embel 'penawaran terbatas' biasanya menawarkan diskon serupa lebih dari sekali atau bahkan sepanjang waktu.

7. Bandingkan dengan Toko Sebelah

Bandingkan harga yang ditawarkan dengan peritel lain. Checkbook menemukan perbedaan harga dari toko ke toko yang besar untuk barang yang sama. Tidak jarang toko-toko memasang diskon yang harganya dua kali lipat dari toko sebelah dengan produk yang sama.

8. Jangan Terburu-buru

Pikirkan baik-baik seberapa butuh Anda dengan barang tersebut. Lalu, bandingkan dulu harganya dengan toko lainnya. Saat sudah yakin barulah beli sesuai kebutuhan.


Hide Ads