Pandemi COVID-19 memberi dampak yang sangat besar bagi sektor UMKM. Dampak pandemi ini menyebabkan tak sedikit UMKM yang tumbang. Namun di sisi lain, masih ada UMKM yang bisa bertahan bahkan mampu meningkatkan penjualan dan pendapatan mereka dengan bantuan platform digital.
Inisiator program Pahlawan Digital UMKM Putri Tanjung mengatakan program ini hadir karena ia melihat masih banyak UMKM yang belum melek digital. Padahal di saat bersamaan ada banyak anak muda kreatif yang hadir dengan berbagai inovasi digital untuk membantu UMKM.
"Saya merasa dengan banyaknya inovator muda seperti mereka yang membantu UMKM go digital maka insyaallah UMKM kita bisa sejahtera dan lebih berkembang lagi ya makanya saya ingin banget sih buat program yang namanya Pahlawan Digital di mana program ini saya ingin banyak menginspirasi anak muda lainnya juga untuk membantu UMKM," ungkapnya dalam acara Dialog Produktif Pahlawan Digital Pendukung UMKM yang digelar secara virtual, Rabu (11/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari program tersebut, lanjutnya, banyak inovator-inovator muda yang mendaftar. Tercatat ada lebih dari 100 inovator muda yang 80%-nya berasal dari luar Jakarta. Para pendaftar tersebut pun akhirnya dikurasi menjadi 30 besar kemudian menjadi 10 besar Pahlawan Digital UMKM yang inovasinya dinilai benar-benar membantu UMKM di Indonesia.
Pemenang pertama program Pahlawan Digital UMKM yaitu Co-Founder dan CEO Credibook Gabriel Frans mengatakan, program ini sesuai dengan visi misi Credibook yang ingin membantu UMKM menerapkan sistem digital. Ia mengatakan dengan inovasi yang ia ciptakan akan membantu para UMKM memindahkan buku keuangan atau catatan keuangan mereka ke sistem digital yang lebih aman.
"Sebenarnya saya tahu program pahlawan digital dari social media. Terus saya cek websitenya itu sangat mirip dengan visi yang kita bawa. Karena kita visi kita juga membantu UMKM dan ekosistemnya menerapkan proses digital dan sistem digital, sangat cocok dengan visi dari program Pahlawan Digital Kemenkop UKM ini," ungkapnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Koperasi UKM Fiki Satari mengatakan sebenarnya Indonesia memiliki ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Adapun proyeksi hingga 2025 telah mencapai nyaris 2.000 triliun ditambah dengan bonus demografi.
"Nah ini sangat relevan bagaimana kita memobilisasi para pelaku UMKM ini bisa on board ke platform digital. Nah, kita paham betul dengan keterbatasan pemerintah, karena itu digitalisasi ini penting untuk kita sinergikan dengan banyak pihak. Jadi sudah tepatlah Kemenkop UKM bersinergi dengan Mbak Putri Tanjung kita tau semua profile-nya lah," ucap Fiki.
Selain Pahlawan Digital, lanjutnya, Kemenkop UKM juga memiliki berbagai program dalam mendukung sektor UMKM. Beberapa di antaranya yaitu UKM Award, Eksebisi UMKM Bangkit Merdeka, lalu ada e-brosur yang diinisiasi oleh SMESCO, Kakak Asuh UMKM, dan ada beberapa lagi yang update-nya bisa dicek di website dan sosial media Kemenkop UKM.
(ega/hns)