Investor Asing Ramai-ramai Lepas 5 Saham Blue Chip Ini

Investor Asing Ramai-ramai Lepas 5 Saham Blue Chip Ini

Tim detikcom - detikFinance
Kamis, 12 Nov 2020 10:03 WIB
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Foto: Pradita Utama
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada awal perdagangan sesi I, Kamis ini (12/11/2020) pag tadi. Aksi jual sudah ramai sejak dibukanya perdagangan.

Sentimen negatif datang dari Wall Street dengan Indeks Dow Jones di AS yang melemah dan diwarnai aksi profit taking investor.

Pagi tadi pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melemah 0,52% di posisi 5.480,61 dengan 124 saham menguat, 103 saham turun, dan 187 saham stagnan.

Hanya dalam waktu 5menit itu investor asing langsung melepas saham dengan nilai Rp 32 miliar, padahal kemarin investor asing memburu saham-saham di bursa RI pada saat 5 menit pembukaan perdagangan.

Seperti dikutip dari CNBC Indonesia, saham-saham yang mendapat tekanan jual asing di antaranya:

- Bank BRI (BBRI), net sell Rp 13,8 miliar, saham minus 1,70% Rp 4.050

- Bank Central Asia (BBCA), net sell Rp 8,2 miliar, saham minus 1,83% Rp 32.100

- Antam (ANTM), net sell Rp 6,5 miliar, saham turun 0,42% Rp 1.190

- Telkom (TLKM), net sell Rp 0,97% Rp 3.050

- Tower Bersama (TBIG), net sell Rp 1,6 miliar, saham naik 1,09% Rp1.385

Setelah mencetak reli dalam 5 hari berturut-turut, pada perdagangan hari ini, IHSG memang diramal terkoreksi. Hal ini seiring dengan pelemahan indeks Dow Jones sebesar 0,08% dan turunnya sejumlah harga komoditas.

Pada Rabu kemarin, IHSG ditutup menguat 0,85% ke level 5.509,51 poin dengan nilai transaksi mencapai Rp 16,37 triliun dengan volume 19,78 miliar unit saham.

Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih senilai Rp 1,01 triliun. Pasar saham tampaknya masih merespons positif katalis perkembangan vaksin Pfizer yang dinyatakan efektif 90% melawan virus Corona tanpa efek samping. (ang/ang)

Hide Ads