Pengin Beli Produk UMKM Ber-SNI? Buruan ke Sini

Pengin Beli Produk UMKM Ber-SNI? Buruan ke Sini

Pradito Rida Pertana - detikFinance
Kamis, 12 Nov 2020 21:01 WIB
Pameran Produk UMKM ber-SNI
Foto: Pradita Rida Pertana/detikcom: Pameran Produk UMKM ber-SNI
Yogyakarta -

Badan Standardisasi Nasional (BSN) menggelar Indonesia Quality Expo (IQE) ke-8 mulai hari ini hingga tanggal 15 November 2020 di Jogja City Mall (JCM) Yogyakarta. BSN ingin mendorong kebangkitan ekonomi terutama Usaha Mikro dan Kecil (UMK) untuk lebih produktif dan inovatif di tengah pandemi COVID-19.

Kepala BSN Kukuh S. Achmad mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian acara bulan mutu nasional yang dirayakan setiap bulan November. Di mana kali ini pihaknya melibatkan pelaku UMKM untuk mengedukasi masyarakat khususnya pelaku UMKM akan pentingnya memiliki produk berstandar SNI.

"Tujuan dari pelaksanaan kegiatan IQE untuk memberikan sarana bagi para industri terutama produk-produk UMKM, terutama yang sudah memenuhi standar nasional Indonesia," katanya saat ditemui wartawan di acara IQE di Yogyakarta, Kamis (12/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harapannya untuk bisa dikenalkan kepada masyarakat, sekaligus untuk memberikan informasi bahwa menerapkan standar nasional Indonesia itu tujuannya untuk melindungi konsumen dari aspek kesehatan, keamanan keselamatan, kemudian juga untuk meningkatkan daya saing kita," imbuhnya.

Kukuh menilai keberadaan UMKM yang berlabel SNI sangat penting. Untuk itu dia menjelaskan cara para pelaku UMKM mendapatkan label SNI.

ADVERTISEMENT

"Untuk proses mendapatkan SNI seperti pengenalan, pembinaan ke UMKM, dan setiap tahun kita menciptakan role model, setelah kita bimbing, dapatkam SNI sangat sederhana, ada gembar gembor mahal itu tidak ada. Jadi kalau ada UMKM mau ajukan standar SNI bisa ajukan ke salah satu lembaga sertifikasi produk," katanya.

Oleh karena itu, dia menilai mendapatkan status untuk UMKM bukanlah suatu yang sulit. Terlebih dengan memiliki label SNI dapat meningkatkan daya jual produk di pasaran.

"Pengecekan oleh LSpro yang menilai mengaudit. Kalau sudah ke LSpro, sudah bawa sertifikat kesesuaian dan diserahkan ke kita, paling lama dalam waktu 24 jam sudah akan kita keluarkan secara online, tanda tangan online dan mereka sudah bisa atau berhak menggunakan tanda SNI," ucap Burhan.

Masih ada lagi informasi lanjutannya. Langsung klik halaman berikutnya.

Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri mengatakan, bahwa penyelenggaraan IQE 2020 di Yogyakarta adalah sebuah gagasan mempertemukan pemangku kepentingan untuk bertukar informasi dan bertransaksi baik secara offline maupun online.

"Tujuannya agar kita tetap optimis namun tetap mentaati protokol kesehatan. Apalagi situasi ini terkadang malah menuntut kita untuk berinovasi, kreatif, dan produktif dengan tetap menjalani hidup sehat dan beradaptasi dengan cara hidup yang baru," ucapnya.

Zul melanjutkan, penyelenggaraan IQE tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Mengingat pelaksanaan IQE tahun ini menerapkan protokol kesehatan, memadukan promosi offline dan memperbanyak promosi online, serta menampilkan UMK binaan BUMN maupun BSN untuk berpameran.

"IQE ke-8 ini diikuti oleh 12 instansi baik dari pemerintah maupun swasta yang mengisi 30 unit stand. Mereka menampilkan produk unggulan ber-Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar internasional serta informasi mengenai penilaian kesesuaian (lembaga sertifikasi, laboratorium, dan lembaga inspeksi)," ujarnya.

Menyoal pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi penyelenggaraan pameran, Zul menyebut bahwa ini sebagai apresiasi BSN terhadap Pemda DIY. Di mana pada tahun 2019 BSN memberikan anugerah Tokoh Standardisasi untuk kategori Pemda Tingkat I kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"IQE di Yogyakarta juga merupakan bentuk apresiasi kami kepada Pemda DIY atas komitmennya dalam mengembangkan dan menerapkan SNI," ucapnya.

Selain itu, sebagai kota industri, kota pelajar, dan juga kota wisata, DIY layak menjadi role model bagi pemerintah daerah lainnya dalam mengembangkan standardisasi dan penilaian kesesuaian.

"Potensi Yogyakarta cukup besar sehingga kami ingin meningkatkan kolaborasi/kerjasama dengan BSN untuk mempromosikan produk unggulan ber-SNI," katanya.


Hide Ads