Perhatian! Harga Emas Masih Bisa Tancap Gas Nih

Perhatian! Harga Emas Masih Bisa Tancap Gas Nih

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 13 Nov 2020 12:50 WIB
Harga emas terus merangkak naik. Hari ini, harga emas Antam bahkan tembus Rp 1 juta. Pergerakan harga emas ini pun diperkirakan masih akan mengalami kenaikan.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Harga emas pada awal pekan ini sempat mengalami penurunan. Hal ini karena munculnya berita tentang vaksin yang diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech menimbulkan investor mulai cabut dari aset safe haven seperti emas.

Walaupun mengalami penurunan harga emas masih berada di posisi US$ 1.900 per ounce tidak terlalu jauh dari harga rekor yang di atas US$ 2.000 per ounce awal tahun ini.

CEO Fosterville South Exploration Bryan Slusarchuk mengungkapkan walaupun volatil, harga emas ini juga turut mengerek harga logam lain seperti platinum sampai perak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia stimulus yang digelontorkan oleh pemerintah AS bisa mendorong kembali harga emas ke level yang lebih tinggi. Hal ini karena investor menggunakan emas sebagai instrumen lindung nilai dari inflasi.

"Penguatan emas masih ada. Orang masih melihat emas sebagai mata uang alternatif," kata dia dikutip dari CNN, Jumat (13/11/2020).

ADVERTISEMENT

Dia mengungkapkan investor memilih emas karena bisa menjadi pilihan selain obligasi. Di AS sendiri Treasury 10 tahun memang sedikit meningkat walaupun masih tetap di bawah 1%. Imbal hasil obligasi di Eropa masih negatif.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Kepala riset Dewan Emas Dunia Carlos Artigas mengungkapkan lingkungan suku bunga rendah ini tidak akan berubah dalam waktu dekat. "Obligasi sekarang memberikan pengembalian atau keuntungan yang kecil dan bisa saja tetap dan tidak berubah selama bertahun-tahun. Karena itu investor mencari emas," jelasnya.

Menurut dia ada juga kemungkinan harga emas kembali turun. Apalagi jika vaksin yang lebih manjur sudah muncul.

Analis logam mulia di Gainesville Everett Millman mengungkapkan emas akan tetap menjadi safe haven untuk orang-orang. Kondisi saat ini hanya sementara dan akan segera berakhir.

Dia menyebut jika emas bisa mencapai level tertinggi baru sekitar US$ 2.100 per ons pada tahun depan. Bahkan analis Fosterville South menyebut jika emas bisa mencapai US$ 2.500 per ons.


Hide Ads