Harga emas dunia semakin turun. Investor mulai melarikan diri dari instrumen safe haven seperti emas dan mulai beralih ke produk yang lebih berisiko.'
Melansir CNN, Jumat (13/11/2020), ada beberapa penyebab yang membuat harga emas turun. Mulai dari berita tentang vaksin virus Corona Pfizer-BioNTech dan kemenangan Joe Biden.
Meski begitu harga emas masih melambung di bawah US$ 1.900 per ons. Angka itu tidak jauh dari harga tertinggi sepanjang masa di atas US$ 2.000 pada awal tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Federal Reserve kemungkinan akan mempertahankan suku bunga rendah, meski dalam pemerintahan Joe Biden. Hal itu akan merugikan dolar dan membuat mata uang alternatif lebih menarik.
Lalu dengan lebih banyak stimulus akan mendukung ekonomi, dan itu bisa mendorong emas lebih tinggi karena banyak investor menggunakannya sebagai lindung nilai inflasi.
"Semua alasan kekuatan emas selama beberapa bulan terakhir masih ada. Orang-orang melihat emas sebagai mata uang alternatif," kata CEO Fosterville South Exploration, Bryan Slusarchuk.
Selain menjadi pilihan yang baik bagi investor yang waspada terhadap dolar, emas juga bisa menjadi pengganti obligasi yang baik. Sementara imbal hasil obligasi pada Treasury 10-tahun AS telah sedikit meningkat belakangan ini, masih tetap di bawah 1%. Imbal hasil obligasi di Eropa negatif, dan hampir di atas nol di Jepang dan Inggris.
Tetapi kemungkinan tidak adanya stimulus dari kongres sebelum Biden menjabat pada 20 Januari akan melemahkan ekonomi. Sehingga membuat emas di mata investor akan lebih menarik.
Meskipun demikian, Millman mengatakan kepada CNN Business bahwa dia memperkirakan emas bisa mencapai level tertinggi baru sekitar US$ 2.100 per ons pada tahun 2021.
Slusarchuk dari Fosterville South bahkan memprediksi lebih tinggi, harga emas bisa mencapai US$ 2.500 per ounce.
"Pertanyaannya adalah apakah ini akan menjadi pawai lambat yang stabil selama beberapa bulan atau akankah ada katalis yang memprovokasi pergerakan lebih tinggi untuk emas lebih cepat," kata Slusarchuk.
Banyak hal yang mungkin bergantung pada seberapa banyak stimulus yang dapat diberikan oleh Presiden terpilih Biden dan Kongres pada awal tahun depan.
Kesepakatan stimulus multi-triliun dolar yang berpotensi mencakup lebih banyak dana untuk belanja infrastruktur serta bantuan COVID-19 dapat meningkatkan pasar kerja dan mendorong perekonomian ke posisi yang lebih tinggi.
Jika itu terjadi, investor mungkin mulai bertanya-tanya apakah inflasi pada akhirnya akan kembali terjadi. Harga emas sering naik selama inflasi terjadi karena dipandang sebagai lindung nilai terhadap penurunan daya beli dolar saat ekonomi menguat.
(das/dna)