3 Sentilan Luhut Soal Kerumunan di DKI yang Dihadiri Pejabat

3 Sentilan Luhut Soal Kerumunan di DKI yang Dihadiri Pejabat

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 17 Nov 2020 19:30 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: KEMENKO MARVES
Jakarta -

Kerumunan yang terjadi di DKI Jakarta disorot oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Sebab, di tengah pandemi COVID-19, orang-orang seharusnya menjaga jarak dan meminimalisir terjadinya perkumpulan massa.

Luhut tak menyebutkan secara gamblang kerumunan mana yang dia maksud, dan siapa pejabat yang ikut hadir di sana. Belakangan ini memang sedang ramai di publik kerumunan massa Habib Rizieq Shihab. Bahkan, ada pejabat yang malah ikut hadir di diantara kerumunan itu. Tapi tak dapat disimpulkan apakah sentilan Luhut dialamatkan untuk kerumuman terkait itu.

Terlepas dari itu, berikut fakta-fakta sentilan Luhut atas kejadian tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Ingatkan Klaster Corona

Mantan Menkopolhukam itu menekankan bahwa kerumunan massa bisa memunculkan klaster baru penularan virus Corona.

ADVERTISEMENT

"Nah ini juga penting, kita tidak ingin kerumunan karena ternyata kerumunan-kerumunan itu adalah penyebab klaster-klaster (COVID-19) baru," kata dia dalam webinar UGM, Selasa (17/11/2020).

2. Sayangkan Pejabat Terlibat

Dirinya terang-terangan menyayangkan adanya kerumunan di DKI Jakarta yang malah dihadiri oleh pejabat.

"Seperti di Jakarta, kita sangat menyayangkan bahwa terjadi kerumunan-kerumunan yang tidak baik, dan disayangkan juga pejabat ada yang hadir dalam kerumunan itu dan juga tidak karantina," sebutnya.

3. Tegaskan Pentingnya Karantina

Luhut pun mencontohkan dirinya yang setelah kembali ke Indonesia dari luar negeri menjalankan karantina. Saat ini dia sedang kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Dia memastikan sekembalinya ke Indonesia kembali karantina.

Dia menegaskan tidak ada dispensasi bagi siapapun yang baru kembali ke Indonesia dari luar negeri untuk tidak melakukan karantina. Luhut tidak menyebutkan apakah dirinya menyinggung Rizieq yang baru kembali dari Arab Saudi.

"Jadi saya pikir tidak boleh ada dispensasi pada siapapun yang balik terutama dari negara-negara yang dianggap bermasalah (COVID-19)," tambahnya.




(toy/zlf)

Hide Ads