Rencana penghapusan BBM Premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Indonesia muncul lagi setelah sejak 2014 gagal terealisasi. Padahal di negara ASEAN lainnya sudah tidak ada yang menjual BBM dengan kadar Research Octane Number (RON) 88 tersebut, kecuali Indonesia.
Vice President Promotion & Marketing Communication PT Pertamina, Arifun Dhalia mengatakan hanya ada 7 negara yang masih menggunakan BBM setara Premium.
"Hanya tinggal tujuh negara yang masih menjajakan setara premium ini yaitu Indonesia, Kolombia, Mesir, Mongolia, Bangladesh, Ukraina, dan Uzbekistan," kata Arifun dalam webinar yang diselenggarakan YLKI, Rabu (18/11/2020).
Baca juga: Penghapusan Premium Ada di Tangan Jokowi |
Arifun membeberkan alasan Indonesia masih mempertahankan Premium. Salah satunya yakni masalah ekonomi dan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan BBM yang masih rendah.
"Sebenarnya ini kan banyak juga pengkonsumsi ini yang kurang sadar untuk mobilnya harusnya pakainya yang mahal. Tapi karena alasan ekonomi maka masih tetap pakai Premium," ucapnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Hal yang sama juga dikatakan oleh Kepala Seksi Penyiapan dan Penerapan Standardisasi Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Ilham Rakhman Hakim. Dihapusnya Premium dinilai harus berhati-hati karena berdampak terhadap banyak hal terutama karena adanya program BBM satu harga.
Baca juga: Pro dan Kontra Penghapusan Premium |
"Kan sekarang ada program BBM satu harga untuk dia menggunakan RON 88. Jadi kalau ini makanya kita perlu hati-hati untuk buat kebijakan yang langsung dihapus, berarti program itu kan hilang. Kita nggak bisa sendirian dari ESDM, perlu ada rapat kabinet termasuk persetujuan DPR karena itu ada Perpres dan Permen yang berlaku," tandasnya.
(zlf/zlf)