Harga uang digital Bitcoin diprediksi melonjak hingga US$ 60 ribu setara Rp 851 juta (kurs Rp 14.190) di tahun depan. Bitcoin dipercaya akan menggantikan emas dalam menambah portofolio investor.
Investor dan CEO Galaxy Digital Michael Novogratz yakin Bitcoin bisa senilai US$ 55 ribu atau US$ 60 ribu pada akhir tahun depan. Menurutnya investor tidak perlu cemas karena tahun ini lonjakan uang digital itu mencapai 148%.
Novogratz mengungkap kini minat Bitcoin juga semakin melonjak seiring harga mata uang digital itu meroket. Namun, saat ini Bitcoin belum bisa dibeli di Citibank atau Bank of America.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melihat lembaga-lembaga menyetujui hal ini, kami melihat keluarga-keluarga dengan kekayaan bersih tinggi telah membeli ini," ujar Novogratz, dikutip dari Business Insider, Jumat (20/11/2020).
Novogratz menjelaskan saat ini investor di seluruh dunia juga semakin melenggangkan investasinya ke Bitcoin. Katanya, investor milenial hingga baby boomer melihat Bitcoin bisa melindungi nilai makro terhadap uang kertas.
Novogratz menambahkan hanya dalam sebulan terakhir, harga Bitcoin bisa melonjak 54%. Sebelumnya Bitcoin diproyeksi mencapai US$ 20 ribu pada akhir tahun 2020 dan kemudian mundur menjadi US$ 16 ribu sebelum meroket menjadi sekitar US$ 60 ribu pada akhir tahun 2021.
Rabu lalu harga Bitcoin melejit 8,6% dalam waktu 24 jam ke level US$ 18.172 harga itu terbesar pertama kali sejak 20 Desember 2017.
(zlf/zlf)