Salah satu kontributor perekonomian nasional saat ini adalah konsumsi pemerintah. Belanja pemerintah menjadi penyelamat ekonomi dari dampak pandemi COVID-19 yang sudah terjadi sejak Maret.
Hingga akhir November, realisasi belanja negara mencapai Rp 2.041,8 triliun dengan pertumbuhan 13,6%. Jika dirinci, belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.343,8 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa Rp 698 triliun.
Dari realisasi tersebut, anggaran belanja pemerintah sudah terserap Rp 1.343,8 triliun atau 68,0% dari target Rp 1.975,2 triliun. Jika dirinci, belanja kementerian/lembaga (KL) sudah mencapai Rp 725,7 triliun, belanja non K/L sebesar Rp 618,2 triliun, dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) mencapai Rp 698,0 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus belanja K/L,Kementerian Keuangan mencatat yang paling besar penyerapannya adalah Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Hingga akhir Oktober, instansi yang dipimpin Prabowo Subianto ini sudah membelanjakan Rp 91,3 triliun atau 77,5% dari pagu Rp 117,9 triliun di Perpres 72 Tahun 2020.
"Ini para K/L membelanjakan anggaran barang modal besar, Kemenhan digunakan untuk Alutsista," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam video conference tentang APBN KiTA edisi November, Senin (23/11/2020).
Realisasi terbesar kedua, kata Sri Mulyani diduduki oleh Kementerian Sosial. Realisasinya Rp 116,2 triliun atau 111,3% dari pagu Rp 104,4 triliun. Di posisi ketiga ada Kepolisian dengan realisasi Rp 73,8 triliun atau 79,6% dari target Rp 92,6 triliun.