Proyek lumbung pangan nasional atau food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Sumatera Utara (Sumut) masuk dalam proyek strategis nasional (PSN). Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk food estate dari dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 4,54 triliun.
Dana tersebut berasal dari program sektoral K/L dan Pemda dalam PEN, yang total anggarannya sebesar Rp 65,97 triliun. Ketua Satgas PEN sekaligus Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menerangkan, alasan pemerintah menggunakan dana PEN untuk membangun food estate karena proyek tersebut dapat menyerap banyak tenaga kerja.
Selain itu, pertanian juga merupakan sektor yang masih memiliki kinerja yang baik di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melihat program ini masih bisa terus berjalan. Dan terus terang pertanian sama seperti perikanan adalah sektor industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja Indonesia terutama di golongan yang paling bawah," kata Budi dalam konferensi pers virtual KPC-PEN, Rabu (25/11/2020).
Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri sudah berpesan bahwa program yang dilakukan pemerintah harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Memang ada beberapa realokasi program yang dimasukkan ke dalam, sekali lagi memang arahan Bapak presiden program-program ekonomi ini harus yang bisa menyerap tenaga kerja dan juga masih bisa berputar," tutur Budi.
Sebagai informasi, pemerintah sedang menggarap proyek lumbung pangan di Kalteng seluas 165.000 hektare (Ha). Proyek itu digarap oleh Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR, dan BUMN.
Selain Kalteng, pemerintah juga sedang menggarap lumbung pangan di Sumatera Utara. Lahan yang tersedia ialah 60.000 Ha, yang tersebar di 4 kabupaten yakni Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Pakpak Bharat. Saat ini, sudah ada 30.000 Ha lahan yang siap untuk digarap.
(ara/ara)