Presiden Joko Widodo (Jokowi) sore ini melakukan pertemuan yang digelar oleh World Economic Forum (WEF). Pertemuan ini dibuat khusus oleh WEF untuk Indonesia agar bertemu dengan para CEO dunia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan pertemuan itu diberinama WEF Special Virtual on Indonesia dengan tema Indonesia Priority on Health and Economic Recovery.
"Jadi ini merupakan sebuah pertemuan khusus yang memang diadakan oleh WEF dengan fokus khusus Indonesia dan membahas mengenai prioritas Indonesia di bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi," terangnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (25/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan itu dibagi dalam dua segmen yaitu segmen dengan Presiden RI dan segmen yang dibawakan oleh para menteri yang terdiri dari Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN dan Retno sendiri.
Retno mengungkapkan, Jokowi di depan para bos-bos perusahaan dunia itu menyampaikan upaya yang telah dilakukan Indonesia dalam mengelola kesehatan dan perekonomian selama pandemi COVID-19 secara seimbang.
"Presiden juga menyampaikan persiapan yang terus dilakukan untuk vaksinasi, presiden menjelaskan mengenai pendekatan vaksin baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," tambahnya.
Jokowi juga memamerkan sederet program yang dilakukan pemerintah RI dalam menangani pandemi. Seperti perlindungan sosial untuk masyarakat rentan hingga program pemulihan ekonomi nasional untuk UMKM dan dunia usaha.
"Presiden di dalam presentasinya juga banyak berbicara mengenai ekonomi berkelanjutan dan memberikan beberapa contoh misalnya kebijakan mengenai pemberlakuan B30, D100, penggunaan energi tenaga surya dan lain-lain," sambung Retno.
Menurut Retno pertemuan itu berlangsung cukup panjang dan intensif. Namun menurutnya para CEO itu telah memberikan sinyal kuat bahwa mereka tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.
"Masih terdapat antusiasme yang tinggi dari para investor asing untuk berinvestasi dan melakukan bisnis dengan Indonesia. Para private sector international menyambut baik reformasi regulasi birokrasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Mereka juga memberikan dukungan terhadap komitmen Indonesia untuk terus menyeimbangkan antara pembangunan ekonomi dengan sustainability dan terdapat ketertarikan investasi di bidang digital," terangnya.
(das/dna)