Kursi kepemimpinan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sementara ini diisi oleh Luhut Binsar Pandjaitan sebagai menteri ad interim. Sebab, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Edhy Prabowo telah mengundurkan diri setelah ditangkap dalam OTT KPK.
Edhy ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap ekspor benih lobster. Atas kasus tersebut, dirinya mengumumkan mundur dari jabatan MKP. Bagi siapapun yang akhirnya ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Edhy, ada sejumlah tantangan. Pertama, mengembangkan sektor kelautan.
"(KKP) itu kan kelautan dan perikanan. Jadi ada dimensi lain yang menjadi kewenangan, yaitu kelautan. Ini paling sedikit dilirik oleh menteri. Menteri itu fokus kepada perikanan saja, baik perikanan tangkap, perikanan budidaya," kata Direktur The National Maritime Institute (Namarin), Siswanto Rusdi kepada detikcom, Jumat (27/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan yang bisa dikembangkan di sektor kelautan misalnya energi yang bersumber dari laut hingga pariwisata. Menurutnya sektor kelautan ini kurang mendapat perhatian.
"Jadi harus memberi perhatian yang sama terhadap 2 wilayah kewenangan, kelautan dan perikanan. Kelautan juga harus, misalnya pelaut-pelaut kapal ikan kita di China itu kan sebetulnya isu yang bisa ditangani oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Tapi kan kita nggak melihat sepak terjang di zaman Ibu Susi nggak ada, di zaman Pak Edi nggak ada. Nah, ini ke depan menterinya harus beri perhatian yang cukup," paparnya.