Gunung Semeru Meletus, Rute Maskapai Dialihkan

Gunung Semeru Meletus, Rute Maskapai Dialihkan

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 01 Des 2020 15:28 WIB
Gunung Semeru meletus dan meluncurkan awan panas, Selasa (1/12). Luncuran awan panas itu dibarengi dengan kilatan petir. Begini penampakannya.
Gunung Semeru Meletus/Foto: Nur Hadi Wicaksono
Jakarta -

Gunung Semeru meletus dini hari tadi sekitar pukul 03.10 WIB. Materi vulkanik imbas letusan dilaporkan memenuhi area Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu juga menyemburkan awan panas sejauh 1,5 kilometer.

Merespons hal itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerbitkan notice to airmen (notam) atau perintah terhadap maskapai yang melalui area Gunung Semeru untuk mengubah rutenya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menjelaskan, notam itu sudah diinformasikan kepada maskapai, terutama yang memiliki rute dari dan ke Jawa Timur untuk mengubah rutenya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada pengalihan rute dalam arti kan pesawat lewat mana, dia harus menghindari area itu, sudah ada notam-nya," kata Novie ketika dihubungi detikcom, Selasa (1/12/2020).

Di area itu sendiri ada dua bandara yang dekat dengan Gunung Semeru, yakni Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang, dan Bandara Notohadinegoro di Jember. Menurut Novie, kedua bandara itu masih beroperasi, atau tidak ditutup.

ADVERTISEMENT

"Sudah diinformasikan ke maskapai, ada notice to airmen (notam). Jadi para airlines sudah tahu harus ke mana. Kemudian operator bandara juga aware, seperti Jember itu kan dioperasikan oleh Pemda, di sana sudah aware. Abdul Rachman Saleh itu juga sama, itu kan di dekat situ juga, areanya yang mana mereka sudah tahu, sehingga volcanic ash itu bisa dihindari," urai Novie.

Ia menegaskan, penutupan bandara dan penghentian sementara penerbangan ke Jawa Timur tak dilakukan, karena maskapai masih bisa mencari rute alternatif yang tak melewati Gunung Semeru.

"Ke Jember misalnya. Jadi kalau mau ke Jember harus ke mana lewatnya supaya menghindari air traffic services (ATS) rute tertentu," imbuhnya.

Selain itu, Kemenhub juga telah menyediakan pos-pos untuk berjaga di kedua bandara tersebut.

"Kita sudah ada ploting-ploting-nya, kita sudah ada. Beberapa bandara memang sudah ada pos di sana," pungkas Novie.

(ara/ara)

Hide Ads