Jakarta -
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan UMKM di Indonesia turut menciptakan 120 juta lapangan kerja.
"Jadi tidak perlu merasa malu untuk mengatakan kita adalah pengusaha UMKM, tidak boleh ada kata-kata malu itu," kata dia dalam diskusi online, Selasa (1/12/2020).
Dia mengungkapkan pada 1998 UMKM merupakan penyelamat ekonomi negara saat krisis ekonomi melanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"UMKM menyelamatkan saat krisis ekonomi 98, bukan konglomerasi atau korporasi besar. UMKM mampu memberikan kontribusi luar biasa," jelas dia.
Menurut dia untuk mempermudah perizinan UMKM ini pemerintah telah menyediakan layanan OSS agar perizinan bisa lebih cepat dan efisien.
"Kalau dulu sebelum UU Cipta Kerja, perlakuannya untuk UMKM ini sama dengan membangun CV atau PT, makanya ribet. Dengan UU Cipta Kerja ini sekarang lewat OSS aja akan keluar satu surat itu sudah meliputi teknis yang ada," jelas dia.
Langsung klik selanjutnya untuk penjelasan Menteri Perdagangan (Mendag) soal UMKM.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengungkap sejumlah permasalahan yang kerap dihadapi oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Ia mengatakan, permasalahan itu dari kualitas produk hingga pasar.
Demikian disampaikan Agus dalam penandatangan kerja sama pemberdayaan UMKM di Bali dan disiarkan di Youtube Kementerian Perdagangan, Kamis (26/11/2020). "Permasalahan yang sering dijumpai UMKM dalam kualitas produk, modal, desain, kemasan dan pasar," katanya.
Menurut Agus, untuk memperluas pasar UMKM, pemerintah memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Hal itu untuk memberikan kemudahan bagi UMKM.
"Untuk membantu memperluas pasar UMKM, kami pemerintah tentunya sangat memerlukan dukungan dari beberapa pihak untuk memberikan kemudahan, memasarkan maupun pembiayaan sebagai penggerak ekonomi Indonesia," katanya.
Sejumlah nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama telah diteken untuk membantu UMKM. Ia menyebut, di antaranya di Semarang, Yogyakarta hingga Surabaya. Penandatanganan kerja sama pun kemudian dilanjutkan di Bali.
"Poin penting dalam nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama ini adalah koordinasi antara pihak-pihak terkait, pertukaran data dan informasi terhadap UMKM, kontrak kerja sama pengadaan barang dan jasa fasilitas perhotelan serta jasa akomodasi antar pihak pelaku UMKM di sektor perdagangan memenuhi kriteria dari pihak-pihak terkait," katanya.
"Fasilitas pembiayaan, fasilitas usaha kepada UMKM di sektor perdagangan bekerja sama dengan pihak terkait," sambung Menda.