Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam diketahui menimbun uang tunai di rumahnya. Dia mengaku memang selama ini lebih sering melakukan transaksi dengan uang tunai.
Pemerintah Hong Kong pun disebut memberikan dia gaji secara cahs atau tunai. Berikut ini 3 fakta menarik soal Carrie Lam yang menimbun uang di rumahnya.
1 Penyebab Menimbun Uang
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Carrie Lam mengatakan dia melakukan hal itu sebab rekening bank miliknya diblokir oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Hal itu membuat pemerintah Hong Kong menggajinya secara cash atau tunai.
"Saya menggunakan uang tunai setiap hari untuk semua hal. Saya punya setumpuk uang tunai di rumah. Pemerintah memberi saya uang tunai untuk gaji saya karena saya tidak punya rekening bank," ujar Lam kepada Hong Kong International Business Channel dikutip dari CNN, Selasa (1/12/2020).
Lam mengatakan dia tidak dapat mengakses layanan perbankan sejak AS memblokir perusahaan yang melakukan bisnis dengannya pada Agustus lalu. Pemerintah AS melakukan itu karena menganggap sejumlah perusahaan China mengganggu keamanan nasional AS.
2 Disimpan di Laci Rumah
Dalam wawancara dengan South China Morning Post, Lam mengatakan kini dia hanya menarik sebagian dari gajinya dan menyimpannya di laci di rumahnya, dengan sisa uangnya disimpan di Departemen Keuangan Hong Kong. Gaji Lam disebut sekitar 5,2 juta dolar Hong Kong per tahun.
Pembatasan dari AS juga mencegah Lam memegang aset yang berada di AS. Menurut Lam tindakan AS yang berdampak padanya seharusnya tidak terjadi, sebab dirinya mengaku telah lama tidak pergi ke AS.
3 Didukung Pemerintah China
Menanggapi dampak kebijakan AS yang merugikan pemimpin di Hong Kong, Kementerian Luar Negeri China dengan tegas menentang kebijakan pemerintah AS.
"Tidak ada negara asing yang memiliki hak untuk membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab atau mencampuri urusan Hong Kong. China akan mengambil semua tindakan balasan yang tegas untuk melindungi kedaulatan nasional dan kepentingan keamanan serta hak dan kepentingan sah warga China," kata Kementerian Luar Negeri China.
Komentar Lam juga memicu perdebatan di China tentang seberapa jauh jangkauan hukuman pemerintah AS. Topik tersebut telah menarik lebih dari 2,5 juta tampilan dan 500 diskusi di Weibo, platform media sosial China.