Situs ritel terbesar di Inggris Debenhams dibanjiri pembeli yang mencari barang murah setelah jaringan department store itu menyatakan bangkrut dan akan menutup tokonya secara permanen.
Debenhams memang berencana melakukan cuci gudang secara online dan offline sebelum semua tokonya di Inggris tutup permanen. Namun, pemintaan yang tinggi menyebabkan antrean virtual hingga ribuan orang. Bahkan situs web ritel itu sempat mogok pada Selasa malam.
"Kami telah melihat tingkat kunjungan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata juru bicara Debenhams, dikutip dari BBC, Kamis (3/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam upaya untuk memenuhi permintaan di situs web, ritel itu terpaksa menerapkan pembatasan dalam sistem antrean. Jadi pelanggan yang mengunjungi situs web Debenhams akan dibatasi. Pengunjung yang belum mendapatkan kesempatan akan mendapatkan pesan "Kami akan membawa Anda ke situs tersebut secepat mungkin.
Beberapa pengguna media sosial melaporkan sebanyak 900.000 pelanggan lain mengantre untuk situs web tersebut.
Pekan ini, Debenhams telah menjalankan acara penjualan "Black Friday" selama 14 hari, dengan diskon hingga 70% mulai hari Rabu dan seterusnya di dalam toko dan secara online. Produk yang dijual dari pakaian dan peralatan rumah tangga.
Keluhan pun datang dari sejumlah konsumen yang menuliskannya di sosial media. Seorang konsumen menuliskan bahwa mereka hanya diberi waktu 30 menit untuk menyelesaikan belanja online mereka. Namun, sebagian mengalami kendala karena mendapatkan situs web tidak berjalan atau down.
"Satu-satunya masalah adalah begitu Anda masuk ke sana, beranda terus down. Tidak heran mereka bangkrut," tulis mereka.
"Akhirnya masuk ke situs web, mulai menambahkan ke keranjang saya dan kemudian pesan kesalahan muncul yang mengatakan nomor antrian saya telah ditolak dan saya harus bergabung dengan bagian belakang antrian lagi!" tulis pengguna Twitter Danielle Harmer.
Semua 124 toko Debenhams di Inggris akan ditutup secara permanen. Artinya 12.000 karyawan Debenhams kemungkinan besar akan kehilangan pekerjaan. Selain penutupan toko Debenhams, ritel Arcadia juga telah menyatakan bangkrut secara total 25.000 pekerja dua perusahaan itu terancam kena PHK.
Ritel berusia 242 tahun itu telah memangkas portofolio tokonya dan memangkas sekitar 6.500 pekerjaan sejak Mei untuk bertahan. Sebelumnya Debenhams memiliki harapan jika JD Sports akan mengakuisisinya namun kesepakatan itu gagal. Batalnya JD Sports membeli Debenhams diduga karena runtuhnya Arcadia, yang merupakan operator konsesi terbesar di Debenhams.
Hingga kini konsumen masih bisa membeli barang di toko dan di situs web Debenhams, sampai semuanya terjual. Debenhams mengungkap siapa pun yang telah memesan barang di situs web, termasuk selama penjualan Black Friday, harus menerimanya. Mereka juga bisa mengembalikan barang-barang itu, dalam waktu 14 hari jika mereka tidak menginginkannya.
(zlf/zlf)