Cegah PNS Kena Corona, Pemda Diminta Bikin Crisis Center

Cegah PNS Kena Corona, Pemda Diminta Bikin Crisis Center

Rinto Heksantoro - detikFinance
Kamis, 03 Des 2020 16:07 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo
Foto: Rinto Heksantoro/detikcom: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo
Jakarta -

. Hal tersebut dilakukan untuk menangani Aparatur Sipil Negara (ASN) alias PNS yang terpapar COVID-19 maupun pencegahannya.

"Yang pertama kami sudah membuat edaran untuk seluruh kementerian lembaga sampai ke pemda. Kesehatan harus menjadi pegangan utama ASN karena tugas ASN itu melayani masyarakat, ya harus sehat dengan keluarganya. Maka kami minta kementerian lembaga pemda itu termasuk juga di media membuat semacam crisis center yang memonitor setiap hari siapa harus rapid test atau harus swab, dimana keluarganya, siapa yang kena harus isolasi dimonitor, karena kunci utama arahan bapak presiden ASN itu harus sehat dengan keluarganya maka pimpinan harus memonitor," Tjahjo Kumolo saat ditemui detikcom di sela-sela kunjungan kerja di Pendopo Kabupaten Purworejo, Kamis (3/12/2020).

Selain itu, kebijakan work from home atau kerja di rumah juga masih harus diterapkan. Dalam penerapan program tersebut, ASN bekerja secara bergantian di kantor dan di rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kedua ada kebijakan kami sudah mengeluarkan edaran kerja di rumah dan kerja di kantor, misal zona merah dan ada yang kena maka harus dibagi 50 persen kerja di kantor 50 persen di rumah. Itu kita memberikan toleransi sampai 25 persen," imbuhnya.

Di sisi lain, Tjahjo memandang bahwa peningkatan jumlah warga yang terpapar COVID-19 akhir-akhir ini sangat tinggi dikarenakan faktor liburan. Untuk itu, pemerintah juga telah menetapkan untuk memotong jumlah hari libur akhir tahun ini.

ADVERTISEMENT

"Makanya perkembangan yang di Jawa Tengah meningkat DKI meningkat mungkin akibat dari liburan kemarin, mungkin masih banyaknya kerumunan, maka cuti bersama akhir tahun ini kita batalkan. Hanya libur Natal tetap jalan karena memang merah dari dulu sama tahun baru. Jadi ada 3 atau 4 hari sudah kita drop," tambahnya.

Untuk mencegah penyebaran virus Corona tersebut, pemerintah juga menggandeng seluruh stakeholder . Masyarakat pun diminta untuk bisa bekerjasama dengan baik dan mematuhi protokol kesehatan.

"Kami tetap meminta kepada kepolisian dan TNI, maka arahan Presiden, Kapolri arahan Panglima TNI kita semua harus menjaga dengan penuh disiplin protokol kesehatan tanpa harus membeda-bedakan siapa, tidak boleh berkerumun, jika ada acara juga harus jaga jarak," tutupnya.

(hns/hns)

Hide Ads