Strategi Perang dan Peran TNI di Proyek Lumbung Pangan

Strategi Perang dan Peran TNI di Proyek Lumbung Pangan

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 03 Des 2020 18:00 WIB
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto berbincang di proyek lumbung pangan di Kalteng
Foto: Laily Rachev-Biro Pers Setpres
Jakarta -

Food Estate merupakan proyek andalan untuk menjaga pasokan pangan jangka panjang yang digulirkan Presiden Jokowi. Mencapai kemandirian pangan dan mencegah ancaman kelaparan di masa pandemi COVID-19 menjadi alasan proyek itu direalisasikan.

Sejak proyek ini bergulir yang menarik perhatian adalah peran dari Kementerian Pertahanan yang juga mendapatkan jatah untuk menggarap proyek ini. Banyak pihak yang mempertanyakan peran dari kementerian yang dipimpin Prabowo Subianto itu dalam proyek lumbung pangan.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun kembali buka suara untuk menjawab pertanyaan itu. Dia menjelaskan, strategi perang menjadi alasan Prabowo diikutsertakan dalam proyek ini. Menurutnya pangan merupakan bagian dari pertahanan sebuah wilayah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagaimana sebuah wilayah, pulau-pulau besar itu mampu mandiri dalam mempertahankan pulau itu, konsepnya seperti itu. Maka kita mengenal namanya kompartemenisasi, jadi masing-masing wilayah, pulau-pulau besar itu mampu menghadapi serangan apabila ada invasi dari luar," terangnya saat berbincang dengan detikcom.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita membuat imajinasi seperti itu maka setiap wilayah harus punya ketahanan di bidang logistiknya," tambahnya.

Mantan Panglima TNI itu menjelaskan, dalam peperangan ada yang namanya pertempuran berlarut. Artinya peperangan dalam jangka panjang. Dalam tahap peperangan itu, ketersediaan pangan menjadi kunci untuk memenangkan perang.

"Perang berlarut itu membutuhkan logistik yang banyak. Sebagai contoh seperti Irak kemarin, begitu dia tidak bisa bertahan, dia mundur saat itu dia melakukan gerilya dan disitulah perang berlarut berjalan. Bertahun-tahun dia harus menghadapi, menjaga momentum peperangan itu," ucapnya.

Dengan alasan itulah Prabowo yang memimpin Kementerian Pertahanan diikutsertakan. Menurutnya Kalimantan ataupun Sumatera sebagai pulau yang besar harus memiliki ketahanan pangan.

"Jadi pulau-pulau itu harus memiliki logistik yang kuat di dalam situasi. Nah itu kalau dikaitkan bagaimana Kementerian Pertahanan dilibatkan dalam konteks itu," tuturnya.

lanjut ke halaman berikutnya

Menariknya lagi, TNI juga dikerahkan dalam proyek pangan ini. Moeldoko menjelaskan peran TNI dalam proyek lumbung pangan hanya sebatas pendampingan. Mereka diturunkan untuk memberikan pendampingan kepada para petani yang menggarap lahan.

"Sebenarnya sekarang pun ada MoU antara Kementerian Pertanian dengan (TNI) Angkatan Darat. Konteksnya sebenarnya itu lebih supporting. Jadi menurunkan para Babinsa untuk memberikan dorongan kepada pada petani. Karena culture yang harus dibangun di sektor pertanian adalah culture disiplin," ucapnya.

Menurutnya disiplin merupakan salah satu kunci penting dalam keberhasilan program Food Estate. Nah para TNI yang terbiasa dengan hal itu akan mendampingi para petani agar bekerja secara disiplin.

"Culture disiplin itu diperlukan karena tanaman itu sangat punya jadwal yang rigid. Saatnya nyemprot hama itu terlambat sedikit bahaya, saatnya memupuk terlambat akan berbahaya. Untuk itu kehadiran TNI para Babinsa khususnya untuk mendampingi para petani itu lebih kepada supporting. Dia tidak terlibat secara langsung begitu. Jadi sebenarnya tadi itu lebih memberikan motivasi lebih mendampingi mereka," ucapnya.

Namun, sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan hal yang berbeda. Menurutnya Kemenhan akan menurunkan Satuan Zeni TNI AD untuk melakukan pembersihan lahan pada proyek Food Estate.

"Segera Kemenhan akan gerakkan satuan Zeni di dalam rangka land clearing, land graphing, untuk siapkan lahan tanaman singkong," kata Basuki di kantornya, Selasa (1/9/2020).

Satuan Zeni sendiri adalah bagian insinyur dari pasukan militer yang bertugas pokok menyelenggarakan rekayasa teknik dan militer. Salah satu tugasnya adalah konstruksi sarana dan prasarana militer.


Hide Ads