Turun Terus, Harga Emas Diprediksi Belum Berhenti Anjlok

Turun Terus, Harga Emas Diprediksi Belum Berhenti Anjlok

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 04 Des 2020 13:16 WIB
Batangan emas yang disembunyikan
Ilustrasi/Foto: @ANI_news/Twitter
Jakarta -

Investment bank asal Jerman, Deutsche Bank memproyeksikan harga emas akan bearish (tren turun). Padahal beberapa bulan lalu, harga emas dalam negeri sempat menyentuh rekor tertinggi.

Pada akhir Juli, harga emas Antam terus melonjak ke level tertinggi di tengah kekhawatiran dampak ekonomi dari pandemi virus Corona (COVID-19). Puncaknya, rekor tertinggi menembus level Rp 1.065.000/gram pada 7 Agustus 2020.

"Kami pikir sangat sulit bagi emas untuk kembali mencetak rekor lagi," kata Ahli Strategi Komoditas dan Valuta Asing, Michael Hsueh dikutip dari CNBC, Jumat (4/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deutsche Bank memprediksi harga emas akan terus turun sampai beberapa tahun ke depan. Bahkan dalam waktu dekat disebut penurunannya lebih dari 12% sejak harga cetak rekor.

"Kami telah berubah secara strategis menjadi bearish pada emas. Siklus penurunan emas cenderung multi-tahun," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan perhitungan detikcom, harga emas Antam sudah turun Rp 104.000/gram atau turun sekitar 11% selama empat bulan. Hal itu didapat dari perhitungan selisih atas harga cetak rekor dengan harga hari ini yang berada di level Rp 961.000/gram.

Sedangkan harga pembelian kembali atau buyback emas Antam hari ini di level Rp 838.000/gram. Harga buyback itu berarti, jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga emas tersebut.

(eds/eds)

Hide Ads