Vaksin Jadi Senjata RI Lawan Serangan Corona ke Ekonomi

Vaksin Jadi Senjata RI Lawan Serangan Corona ke Ekonomi

Yudha Maulana - detikFinance
Senin, 07 Des 2020 15:25 WIB
Vaksin Corona dari Sinovac telah tiba di Indonesia. Kini vaksin tersebut disimpan di PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.
Foto: Istimewa/presiden.go.id: Vaksin Corona Sinovac Disimpan di PT Bio Farma
Jakarta -

Masuknya vaksin COVID-19 ke Indonesia diharapkan mempercepat pemulihan perekonomian yang gontai dihantam Corona. Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan vaksin akan memberikan stimulus positif untuk mendorong aktivas perekonomian agar kembali normal.

"Vaksin ini bagi kami di sisi ekonomi jadi game changer, ini betul-betul kami harapkan jadi momenutum pemulihan ekonomi kembali, Pak Jokowi sangat concern, kita berjuang untuk mendapatkan vaksin ini. Pengiriman pertama sudah datang ada di Bio Farma, kita menunggu dari Badan POM untuk izin emergency use authorization (izin penggunaan darurat), kemudian melakukan penyuntikan," ujar Susiwijono di Hotel Pullman, Kota Bandung, Senin (7/12).

Seperti diketahui, 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac telah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (6/12) malam. Jutaan dosis vaksin itu, disimpan dalam 7 envirotainer yang diangkut menggunakan tiga truk dan tiba di Bio Farma sekitar pukul 03.45 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susiwijono mengatakan, pemerintah mendapatkan vaksin dari Sinovac sebanyak 3 juta dosis dan 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku (bulk). Rencananya, sisa 1,8 juta vaksin dari Sinovac akan tiba di Indonesia pekan depan.

"Ini bagian dari rencana panjang pemerintah, tahun 2021 akan lebih banyak lagi. Pak Presiden menyampaikan, ini komitmen pemerintah dalam memprioritaskan keselamatan rakyat kita itu yang pertama, dalam konteks ekonomi vaksin ini menjadi game changer untuk mengubah semuanya, untuk perbaikan semuanya, kita mengandalkan vaksin ini karena tanpa ada rasa aman dari masyarakat, sebaik apapun program ekonomi yang kita buat tidak akan optimal," katanya.

ADVERTISEMENT

"Saya ambil contoh misal kita membuat insentif untuk wisata, kalau hanya memikirkan dari sisi supply-nya, kita kasih bantuan untuk wisata supaya dikasih diskon dan sebagainya, kalau masyarakat belum merasa aman tidak akan optimal, karena itu vaksin ini segalanya, termasuk bagi aktivitas ekonomi, dunia usaha karena dengan vaksin akan membangun rasa aman, masyarakat akan beraktivitas sosial dan ekonomi kembali (secara normal)," katanya.

(yum/hns)

Hide Ads