Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo menyebut perekonomian Kota Solo terus membaik setelah diterpa pandemi COVID-19. Sementara laju inflasi juga terkendali
Dalam paparan BI, terlihat inflasi Maret hingga Juli berturut-turut adalah 0,01 persen, -0,03 persen, -0,20 persen, 0,29 dan -0,03. Sedangkan Agustus sampai November berturut-turut menunjukkan geliat perekonomian, yakni 0,12 persen, 0,09 persen, 0,10 persen dan 0,17 persen.
"Sejauh ini jalan terus inflasinya, geliat kegiatan ekonominya masih ada. Kita optimistis akan semakin membaik" ujar Kepala KPw BI Solo, Bambang Pramono kepada wartawan, Senin (7/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, bansos alias bantuan sosial menjadi salah satu penggerak roda perekonomian.
"Dengan bansos ini, warga menengah ke bawah bisa mendapatkan pemasukan. Kalau mereka tidak bekerja karena pandemi, mereka tidak bisa konsumsi. Kalau tidak ada bansos pasti angkanya lebih turun lagi," ujar dia.
Bambang menambahan, di sisi lain aliran uang masih terbilang lambat. Artinya, masyarakat masih lebih memilih menyimpan uang daripada membelanjakannya.
Seperti pada November 2020, tercatat realisasi inflow Rp 24,6 triliun dan outflow Rp 11,9 triliun. Sehingga terjadi net inflow sebesar Rp 12,7 triliun.
"Artinya uang yang masuk ke BI lebih besar daripada yang keluar. Itu indikasi bahwa pergerakan ekonomi lebih lambat," kata dia.