Uber menjual unit bisnisnya yang bergerak di bidang pengembangan kendaraan otomatis Advanced Technologies Group (ATG) kepada pesaing startup-nya Aurora Innovation.
Melansir CNBC, Selasa (8/12/2020), kesepakatan itu diharapkan akan ditutup pada kuartal pertama 2021, dengan nilai ATG sekitar US$ 4 miliar.
CEO Uber Dara Khosrowshahi akan bergabung dengan dewan direksi perusahaan, dan raksasa ride-sharing akan menginvestasikan US$ 400 juta ke dalam perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, investor dan karyawan Uber dan ATG diharapkan memiliki 40% saham Aurora, menurut peraturan yang menyertai kesepakatan tersebut. Uber sendiri akan memegang 26% saham. Startup tersebut bernilai US$ 10 miliar dalam transaksi tersebut menurut sumber.
"Dengan tambahan ATG, Aurora akan memiliki tim dan teknologi yang luar biasa kuat, jalur yang jelas ke beberapa pasar, dan sumber daya yang akan dikirimkan," kata Chris Urmson, salah satu pendiri dan CEO Aurora, dalam sebuah pernyataan.
"Sederhananya, Aurora akan menjadi perusahaan yang berada pada posisi terbaik untuk mengirimkan produk swakemudi yang diperlukan untuk membuat transportasi dan logistik lebih aman, lebih mudah diakses, dan lebih murah," sambungnya.
Lalu, Khosrowshahi menyatakan sejumlah teknologi menjanjikan untuk meningkatkan kehidupan orang-orang dengan transportasi yang aman, dapat diakses, dan ramah lingkungan seperti kendaraan tanpa pengemudi.
"Selama lima tahun terakhir, tim fenomenal kami di ATG telah menjadi yang terdepan dalam upaya ini, dan bergabung dengan Aurora, mereka sekarang berada di posisi terdepan untuk mewujudkan janji itu lebih cepat," jelasnya.
Aurora sendiri didukung oleh Hyundai, Amazon, dan perusahaan ventura besar termasuk Greylock dan Sequoia. TechCrunch pertama kali melaporkan pada November bahwa kedua perusahaan sedang dalam pembicaraan untuk ATG.