Produksi Sepeda Brompton Terhambat Gara-gara Ini

Produksi Sepeda Brompton Terhambat Gara-gara Ini

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 10 Des 2020 09:35 WIB
CHICHESTER, ENGLAND - JULY 28:  A bike wears the name Brompton at the Brompton World Championship folding bike race, which is part of the Orbital cycling festival at Goodwood Motor Circuit on July 28, 2013 in Chichester, England. The race starts with a Le-Mans style sprint to the riders bike, which is then assembled and followed by a 15.2km ride. A strict dress code of jacket and tie applies, with an award going to the most stylishly dressed.  (Photo by Matthew Lloyd/Getty Images)
Sepeda Brompton/Foto: Matthew Lloyd/Getty Images
Jakarta -

Lebih dari satu juta suku cadang sepeda Brompton mandek di pelabuhan Inggris. Masalah tersebut dialami produsen sepeda lipat itu dalam beberapa minggu terakhir dan membuat produksi juga tertunda.

Perusahaan mengatakan selama enam minggu terakhir, 1,5 juta suku cadang Brompton ke Inggris tidak lolos di pelabuhan. Brompton terkenal dengan sepeda lipatnya, sebuah desain yang membutuhkan 1.200 bagian terpisah untuk dirakit di pabriknya di Greenford, Middlesex.

"Implikasinya sangat besar. Sepeda kami terdiri dari 1.200 bagian dan jika kami hanya kehabisan satu bagian maka kami tidak memproduksi," kata Lorne Vary, dari Brompton Bikes, dikutip dari BBC, Kamis (10/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Inggris sedang bekerja sama dengan industri pengangkutan di pelabuhan untuk membantu mengatasi kemacetan. Masalah tersebut terjadi di pelabuhan Felixstowe, Southampton, dan London Gateway.

Direktur Kebijakan Publik di Logistik Inggris, Alex Veitch, mengatakan masalah mandeknya izin masuk barang di pelabuhan itu telah terjadi sepanjang tahun ini terutama sejak produksi di China telah berhenti akibat pandemi COVID-19. Dia menambahkan kini jelang Natal dan ketidakpastian atas kesepakatan Brexit banyak bisnis yang makin terpuruk.

ADVERTISEMENT

"Kombinasi dari kesibukan Natal untuk barang, pandemi COVID-19 yang mengganggu rantai pasokan, dan ketidakpastian bea cukai karena perusahaan terburu-buru memindahkan barang mereka masuk dan keluar dari Inggris jika terjadi Brexit tanpa kesepakatan," katanya.

Departemen Transportasi Inggris mengatakan distribusi dan pengiriman barang merupakan bagian integral dari ekonomi Inggris dan pihaknya akan melakukan segala upaya untuk menyelesaikan situasi itu secepat mungkin.

(ara/ara)

Hide Ads