Pada tahun 1990, ia membantu anaknya yakni Handojo Selamet Muljadi mendirikan PT Bogamulia Nagadi, yang kemudian menjadi induk dari Tempo Scan Group.
Srikandi kedua yang berhasil bertahan dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia, yakni Arini Subianto adalah putri dari almarhum Benny Subianto, pendiri PT Persada Capital Investama. Setelah Benny wafat pada Januari 2017, Arini menggantikan sang ayah untuk memimpin seluruh unit usaha di bawah naungan PT Persada Capital Investama.
Perusahaannya itu mengendalikan sejumlah investasi di berbagai sektor seperti produk olahan kayu, tambang batu bara, minyak sawit, juga karet. Perusahaannya juga tercatat sebagai pemegang saham minoritas di PT Adaro Energy Tbk.
Kekayaan Arini yang dicatat Forbes yakni mencapai US$ 610 juta atau sekitar Rp 8,6 triliun. Arini juga termasuk salah satu dari 3 orang terkaya Indonesia yang baru berusia 40-an. Ia sendiri baru berusia 49 tahun.
Sementara, Kartini termasuk dalam urutan orang tertua paling kaya di Indonesia, di mana sudah menginjak 90 tahun. Artinya, usia Arini dan Kartini terpaut 41 tahun.
(ara/ara)