BUMN pupuk menjadi target Menteri BUMN Erick Thohir selanjutnya untuk melakukan pembenahan dalam waktu dekat. Belum jelas apa yang akan dilakukan Erick dalam mereformasikan BUMN pupuk.
Entah apa strategi dan alasan Erick ingin melakukan reformasi di BUMN pupuk. Namun setidaknya bisa melihat dari kinerja keuangan dari induk holding BUMN pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero).
Pada 2019 perusahaan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 3,7 triliun. Angka itu turun 13,5% jika dibandingkan perolehan di tahun 2018 sebesar Rp 4,2 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal dari sisi total penjualan dan pendapatan Pupuk Indonesia mengalami kenaikan, dari Rp 69,4 triliun di 2018 menjadi Rp 71,3 triliun.
Namun beban pokok pendapatan perseroan mengalami kenaikan. Tercatat pada 2019 beban pokok pendapatan Pupuk Indonesia sebesar Rp 57,4 triliun, naik dari posisi 2018 sebesar Rp 54,4 triliun.
Sebelumnya Erick mengatakan, reformasi BUMN pupuk dilakukan karena masih terjadi salah sasaran dalam penyaluran pupuk di tanah air.
"Bukan tidak mungkin, kita juga ada reformasi di pupuk," kata Erick dalam acara CNBC Indonesia Award 2020, Kamis (10/12/2020).
Dia menyebut, reformasi di BUMN pupuk juga sudah harus dilakukan. "Ini sudah waktunya kita berbenah, kita perbaiki, kita ingin pupuk tepat sasaran," jelasnya.
Namun demikian, Erick masih enggan menjelaskan secara rinci mengenai reformasi BUMN pupuk ini akan berjalan seperti apa ke depannya.
"Ada strategi yang ingin kami lakukan tahun depan, tapi tidak bisa disampaikan sekarang, tunggu tanggal mainnya," ungkap dia.
(das/zlf)