Neraca dagang Indonesia diperkirakan akan mencetak surplus di November 2020. Dengan begitu, maka neraca perdagangan melanjutkan tren di bulan sebelumnya yang surplus sebesar US$ 3,61 miliar.
Kepala ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan neraca dagang pada bulan November 2020 akan surplus sekitar US$ 3,11 miliar.
"Neraca perdagangan November diperkirakan surplus US$ 3,11 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat surplus US$ 3,61 miliar," kata Josua saat dihubungi detikcom, Jakarta, Selasa (15/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut, penurunan angka surplus di November ini dikarenakan pertumbuhan kinerja ekspor tidak sebesar kinerja impor. Dia menyebut kinerja ekspor secara tahunan atau YoY tumbuh 4,95% sementara impor masih terkontraksi 24,85%.
"Penurunan surplus perdagangan dipengaruhi oleh laju impor bulanan tercatat 6,89% mtm sementara ekspor diperkirakan tumbuh 1,89% mtm," ujarnya.
Sementara Kepala ekonom Bank BCA, David Sumual memperkirakan neraca perdagangan November 2020 akan surplus sekitar US$ 2,5 miliar. Surplus ini didukung kinerja ekspor yang masih tumbuh dan kinerja impor yang masih terkontraksi.
"Ekspor diperkirakan mulai meningkat seiring dengan kenaikan harga komoditas," ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada pukul 11.00 WIB, hari ini akan mengumumkan secara resmi realisasi kinerja neraca dagang Indonesia per bulan November 2020. Pada bulan sebelumnya, otoritas statistik nasional mengumumkan neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 3,61 miliar.
Surplus itu dikarenakan kinerja ekspor pada Oktober tercatat US$ 14,39 miliar dan kinerja impor hanya sebesar US$ 10,78 miliar.